Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bekas Menteri Keuangan Afghanistan Kini Jadi Sopir Taksi Uber di AS

Reporter

Bekas Menteri Keuangan Afghanistan Khalid Payenda saat menyampaikan seruan kemanusiaan bersama Pemerintah Afghanistan dan PBB pada 11 Juli 2021. (TWITTER)
Bekas Menteri Keuangan Afghanistan Khalid Payenda saat menyampaikan seruan kemanusiaan bersama Pemerintah Afghanistan dan PBB pada 11 Juli 2021. (TWITTER)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Keuangan Afghanistan, Khalid Payenda memutuskan menjalani karir yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Sejak tak lagi menjabat sebagai menteri keuangan, Payenda yang memutuskan pindah ke Amerika Serikat, menjadi supir taksi Uber untuk mencari uang.

Sebagai Menteri Keuangan, Payenda mengawasi anggaran negara bernilai miliaran dolar. Kini dia menyambung hidup dengan mengumpulkan lembaran dolar demi dolar di Washington DC, Amerika Serikat.

Kepada Washington Post seperti dikutip dari NDTV, Senin, 21 Maret 2022, Payenda mengatakan bahwa dia bisa mengantungi 150 dolar AS untuk enam jam bekerja. Namun dia bersyukur bisa membiayai keluarganya dengan pendapatan tersebut.

Afghanistan sedang menghadapi krisis keuangan dan kemanusiaan setelah Taliban berkuasa kembali pada Agustus lalu. Kembalinya Taliban setelah Amerika Serikat memutuskan menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan pada Agustus.

Seminggu sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan, Payenda telah mengundurkan diri sebagai menteri keuangan Afghanistan. Sebabnya hubungan Payenda dengan Presiden Ashraf Ghani yang saat itu berkuasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Hari ini saya mengundurkan diri sebagai Penjabat Menteri Keuangan. Memimpin Kementerian Keuangan adalah kehormatan terbesar dalam hidup saya, tetapi sudah waktunya untuk mundur untuk memenuhi prioritas pribadi,” tulis Payenda di Twitter pada 10 Agustus 2021.

Dia meninggalkan Afghanistan karena takut ditangkap oleh pemerintah. Payenda memutuskan menyusul istri dan anak-anaknya di Amerika Serikat.

Dalam pesan teks kepada Pejabat Bank Dunia di Kabul, saat ibu kota jatuh, dia menulis, “Kami memiliki 20 tahun dan dukungan seluruh dunia untuk membangun sistem yang akan bekerja untuk rakyat. Yang kami bangun hanyalah rumah kartu yang datang turun menerjang secepat ini. Rumah kartu yang dibangun di atas dasar korupsi,” ujarnya seperti dikutip The Washington Post.

NDTV

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Serangan Racun di Sekolah Perempuan Afghanistan, 77 Siswi Dirawat di RS

5 jam lalu

Siswa sekolah dasar perempuan meninggalkan sekolah setelah kelas di Kabul, Afghanistan, 25 Oktober 2021. REUTERS/Zohra Bensemra
Serangan Racun di Sekolah Perempuan Afghanistan, 77 Siswi Dirawat di RS

Sekitar 77 anak perempuan diracuni dan dirawat di rumah sakit dalam dua serangan terpisah di sekolah dasar mereka di Afghanistan


Erdogan Umumkan Susunan Kabinet, Hampir Semua Menteri Diganti

1 hari lalu

Erdogan Umumkan Susunan Kabinet, Hampir Semua Menteri Diganti

Usai dilantik sebagai Presiden Turki, Erdogan langsung mengumumkan susunan kabinet baru. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Menkeu Turki.


Bentrokan di Perbatasan Iran dan Afghanistan karena Sengketa Air

3 hari lalu

Ilustrasi bentrokan. shutterstock
Bentrokan di Perbatasan Iran dan Afghanistan karena Sengketa Air

Bentrokan di perbatasan Iran dan Afghanistan terjadi di tengah naiknya ketegangan dan sengketa air yang sedang berlangsung.


Media Australia Menang dalam Kasus Pencemaran Nama Baik Tentara Bengis di Afghanistan

4 hari lalu

Ben Roberts-Smith. Foto : Dailymai
Media Australia Menang dalam Kasus Pencemaran Nama Baik Tentara Bengis di Afghanistan

Koran-koran di Australia berhasil membuktikan laporan soal laporan mantan kopral paskan khusus yang terlibat dalam pembunuhan di Afghanistan.


PM Qatar dan Pemimpin Taliban Adakan Pembicaraan Rahasia, Bahas Apa?

5 hari lalu

Wakil perdana menteri dan menteri luar negeri Qatar saat itu, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani. Kevin Wolf/Pool via REUTERS
PM Qatar dan Pemimpin Taliban Adakan Pembicaraan Rahasia, Bahas Apa?

PM Qatar dan pemimpin tertinggi Taliban mengadakan pertemuan rahasia di kota Kandahar, Afghanistan selatan, pertengahan bulan ini.


Siapa Saja yang Berhak Menerima Gaji ke-13? Ini Daftarnya

8 hari lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
Siapa Saja yang Berhak Menerima Gaji ke-13? Ini Daftarnya

Gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara atau ASN, termasuk pegawai negeri sipil atau PNS, akan diberikan pada Juni mendatang. Siapa saja yang berhak menerimanya?


Berebut Sumber Air, Militer Iran dan Taliban Baku Tembak di Perbatasan Afghanistan

9 hari lalu

Matahari terbenam di atas Sungai Helmand di Lashkar Gah, Afghanistan. Wikipedia/Abdul Wali
Berebut Sumber Air, Militer Iran dan Taliban Baku Tembak di Perbatasan Afghanistan

Presiden Iran Ebrahim Raisi awal bulan ini memperingatkan Taliban untuk tidak melanggar hak air Iran di Sungai Helmand.


Kilas Balik Perry Warjiyo Jadi Gubernur BI: Sempat 'Bersaing' dengan Sri Mulyani

12 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Kilas Balik Perry Warjiyo Jadi Gubernur BI: Sempat 'Bersaing' dengan Sri Mulyani

Perry Warjiyo kembali dilantik sebagai Gubernur BI periode 2023-2028. Berikut kilas balik kisah kenapa Perry yang dipilih Jokowi.


Serbu Fasilitas Produksi Gas dan Minyak, Militan Islam di Pakistan Bunuh Enam Tentara

13 hari lalu

Bendera Pakistan. REUTERS/Faisal Mahmood
Serbu Fasilitas Produksi Gas dan Minyak, Militan Islam di Pakistan Bunuh Enam Tentara

Tidak ada pegawai MOL saat serangan berlangsung, tetapi enam anggota pasukan, termasuk tentara Pakistan dan kontraktor keamanan, tewas.


Sri Mulyani Disorot Soal Biayai Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh ASN dan Anggaran Mobil Listrik Pejabat

21 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani Disorot Soal Biayai Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh ASN dan Anggaran Mobil Listrik Pejabat

Sri Mulyani dapat sorotan setidaknya 2 hal, ASN bisa tambahan biaya untuk makanan penambah daya tahan tubuh dan anggaran mobil dinas pejabat eselon 1.