TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga Rusia, yang merasa terancam karena menentang invasi ke Ukraina, menunggu kepastian untuk bisa masuk AS.
Mereka sudah meninggalkan negaranya dan mencoba masuk Amerika Serikat dari perbatasan Meksiko. Namun mereka harus kecewa karena tidak bisa langsung diterima AS.
Ini berbeda dengan pengungsi dari Ukraina yang langsung bisa masuk Amerika. Akibatnya, sejumlah orang Rusia memilih berkemah di trotoar di samping pagar perbatasan, dan harus bersitegang dengan petugas keamanan Meksiko yang meminta mereka untuk pergi.
Irina Zolkina, seorang guru matematika yang meninggalkan Moskow bersama keempat anaknya dan pacar putrinya, menangis ketika seorang pegawai perbatasan AS menggelengkan kepalanya setelah melihat setumpuk paspor Rusia.
Petugas itu mengatakan, Zolkina dan anak-anaknya harus menunggu, tanpa ada penjelasan berapa lama."Ada begitu banyak tahun ketakutan bahwa kita hidup di ... itu mengerikan di dalam Rusia juga," katanya kepada Reuters di kota perbatasan Meksiko Tijuana di seberang San Diego, California, Kamis lalu, 17 Maret 2022.
Zolkina menunjukkan sebuah video BBC tentang penangkapannya karena ikut protes anti-perang pada 24 Februari, hari di mana Presiden Putin mengumumkan invasi Ukraina.
Dia dibebaskan beberapa jam kemudian dan meninggalkan Rusia bersama anak-anaknya pada minggu berikutnya, katanya, melewati Tashkent dan Istanbul sebelum mencapai resor pantai Cancun di Meksiko - titik awal yang umum bagi orang Rusia menuju ke perbatasan AS.
Lebih dari 3 juta orang Ukraina telah menjadi pengungsi, kebanyakan di negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina. Ribuan orang Rusia juga telah meninggalkan negara mereka, menurut laporan media.
Beberapa warga Ukraina yang menyeberang di Tijuana diberikan izin untuk tinggal di Amerika Serikat selama satu tahun.
Ketika ditanya tentang warga Ukraina dan Rusia di perbatasan, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas mengatakan pemerintah membantu orang-orang yang mengungsi dari Ukraina, dan bahwa program lain sedang dipertimbangkan untuk memperluas bantuan kemanusiaan.
Perbatasan AS-Meksiko telah ditutup untuk sebagian besar pencari suaka di bawah kebijakan pandemi virus corona.
Juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri, ditanya tentang kebijakan saat ini terhadap warga Rusia, mengatakan bahwa badan tersebut membuat pengecualian berdasarkan kasus per kasus untuk "individu yang sangat rentan."
Reuters