TEMPO.CO, Jakarta - Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, pertempuran terus berlanjut. Kabar terbaru, Ukraina menukar sembilan tentara Rusia yang ditangkap demi membebaskan wali kota kota Melitopol. Sejak pekan lalu, Wali Kota Melitopol Ivan Federov ditahan oleh pihak Rusia.
Kantor Presiden Volodymyr Zelenskiy sebelumnya mengabarkan, Wali Kota Ivan Fedorov telah dibebaskan, tapi tak memberikan rincian. "Ivan Fedorov dibebaskan dari tahanan Rusia. Rusia menerima sembilan tentara yang ditangkap yang lahir pada tahun 2002 dan 2003. (Tentara) ini sebenarnya adalah anak-anak," dilansir kantor berita Interfax Ukraina yang mengutip statemen Darya Zarivnaya, ajudan pers Zelensky.
Apa saja upaya serangan balasan Ukraina?
- Melancarkan serangan balasan
Angkatan bersenjata Ukraina melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia di beberapa wilayah operasional, menurut Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak, Rabu, 16 Maret 2022.
Serangan balasan itu, kata Podolyak, mengubah peta pertempuran. Tapi ia tidak menjelaskan lebih lanjut rinciannya. Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina kemudian merujuk pada intensitas permusuhan yang tinggi. Tapi, mereka juga tidak mengatakan di mana pertempuran yang paling berat terjadi.
- Peringatan dari Presiden Ukraina untuk pasukan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi peringatan keras terhadap pasukan Rusia untuk menyerah. Ia berjanji akan memperlakukan prajurit Rusia secara bermartabat. Zelensky akan memberi kesempatan kepada prajurit Rusia yang menyerah.
“Atas nama rakyat Ukraina, kami memberi Anda kesempatan. Sebuah kesempatan untuk bertahan hidup," katanya. "Jika Anda menyerah, kami akan memperlakukan Anda sebagaimana orang seharusnya diperlakukan.”
- Pasukan Ukraina memutus akses
Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, Pasukan Rusia sedang berjuang untuk mengatasi tantangan di medan pertempuran Ukraina, dikutip dari Reuters, Rabu, 16 Maret 2022. Pasukan Rusia sebagian besar terikat pada jaringan jalan raya Ukraina. Mereka juga menunjukkan keengganan untuk melakukan manuver off-road ketika pasukan Ukraina menghancurkan jembatan.
Penghancuran jembatan yang merupakan akses antar wilayah memainkan peran penting dalam menghambat Rusia. Taktik angkatan bersenjata Ukraina dengan mahir mengeksploitasi kurangnya manuver Rusia. Mereka menghambat kemajuan Rusia, sehingga membuatnya frustrasi karena menimbulkan kerugian besar pada pasukan penyerang.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Baca: Ukraina Tukar 9 Tentara Rusia dengan Wali Kota Melitopol yang Diculik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.