Sebuah percetakan di Nibras kini kembali menjalankan roda produksi dengan mencetak poster berwarna. Dalam serangan Israel selama 22 hari dan telah menewaskan 1.300 orang Palestina, bisnis percetakan menjadi salah satu bisnis alternatif di kota yang telah hancur karena serangan Israel ini.
Pejuang Islam Mohammed Bedawi yang terkenal disebut “Martir” fotonya lengkap menggunakan ikat kepala --sesuai tradisi mereka bagi siapapun yang terbunuh oleh tangan Israel-- terpampang dengan para martir lainnya. “Dia melempar bom ke tank Israel saat misil ditembakkan ke arah dia,” ujar Abed Bedawi, sepupunya.
Sebelum perang, 30 persen bisnis percetakan memang mandapat order untuk mencetak poster para martir ini. Salah satu pemilik pecetakan, Ahmed al-Hor, menyatakan bahwa mereka sempat istirahat untuk mencetak berbagai kemasan atau label produk saos tomat, sabun dan makanan bayi. Sekarang poster para martir ini justru permintaannya mencapai 90 persen.
Beberapa orang menyatakan para martir layak dihormati. “Mereka mati karena jihad di jalan Allah,” ujar Yusuf Mustapha, yang mengambil seribu kopi poster yang menunjukkan sepuluh penjuang jihad yang tewas di Zeitun, Gaza Selatan.
AFP| NUR HARYANTO