TEMPO.CO, Jakarta - Hillary Clinton angkat bicara setelah Rusia mengumumkan sanksi baru terhadap 13 pejabat Amerika Serikat, termasuk dia, di tengah invasi negara itu ke Ukraina. Mantan Menteri Luar Negeri AS ini, menanggapinya dengan sebuah cemoohan.
"Saya ingin berterima kasih kepada Akademi Rusia untuk Penghargaan Prestasi Seumur Hidup ini," cuit Hillary Clinton pada Selasa, 16 Maret 2022.
Rusia membalas sanksi yang diterapkan Amerika Serikat dan sekutunya. Dilansir dari Al Jazeera, Rabu, 16 Maret 2022, Rusia melarang Presiden Joe Biden dan selusin pejabat tinggi AS masuk ke negaranya.
Selain Biden, pejabat AS yang masuk dalam daftar cekal Rusia adalah Menteri Pertahanan Lloyd Austin, kepala CIA William Burns dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan. Rusia juga melarang masuk putera Biden, Hunter, dan Hillary Clinton.
Larangan tersebut sebagai tanggapan atas sanksi yang dijatuhkan oleh Washington kepada pejabat Rusia di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Kementerian Luar Negeri Rusia, juga menambahkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau ke daftar individu yang terkena sanksi.
Kemenlu Rusia memperingatkan bahwa Moskow akan segera mengumumkan sanksi tambahan terhadap sejumlah pejabat AS, termasuk di antaranya adalah perwira militer, legislator, pengusaha, serta tokoh media.
Sebelum Hillary, Gedung Putih melalui Sekretaris Pers Jen Psaki, juga telah menanggapi sanksi Rusia ini dengan santai. Dia bahkan bergurau Rusia memberlakukan sanksi bukan kepada Presiden Biden, tetapi ayahnya yang sudah tiada.
"Biden masih junior," kata Psaki dalam konferensi pers. Nama resmi Presiden Biden adalah Joseph Robinette Biden Jr. Sedangkan sanksi Rusia ditujukan pada Joseph Robinette Biden, yang adalah nama sang ayah.
Psaki menyatakan, sanksi yang diberlakukan Rusia itu tidak akan menghalangi dukungan mereka terhadap Ukraina. Namun begitu, dia yakin sanksi tidak menghalangi langkah diplomatik apapun.
"Tidak ada dari kami yang merencanakan perjalanan wisata ke Rusia, tidak ada dari kami yang memiliki rekening bank yang tidak dapat kami akses sehingga kami akan terus maju," ujar Psaki pada Selasa.
Sebagai salah satu pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), AS memang keras mengecam invasi rusia terhadap Ukraina ini. Berbagai paket sanksi ekonomi telah diberlakukan AS terhadap Negeri Beruang Merah, termasuk penghentian impor minyak dan pembekuan aset orang terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Twitter, Newsweek, People, Aljazeera