TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia pada Senin menyetujui uang sumbangan hampir USD 200 juta (Rp 2,8 triliun) ke Ukraina. Angka ini difokuskan untuk mengakomodasi kebutuhan kelompok rentan, yang terdampak invasi Rusia.
Pendanaan menyentuh angka USD 723 juta (Rp 10,3 triliun) disetujui Minggu lalu. Sumbangan ini merupakan bagian dari paket dukungan USD 3 miliar (Rp 42,9 triliun) yang diperjuangkan Bank Dunia untuk sampai ke Ukraina dan rakyatnya, dalam beberapa minggu mendatang.
Orang-orang berdiri di depan pabrik sepatu yang hancur setelah serangan rudal, di tengah invasi Rusia, di Dnipro, Ukraina 12 Maret 2022. Pasukan Rusia meningkatkan tembakan jarak jauh di Mariupol, Kyiv, Kharkiv, Chernihiv dan pusat populasi lainnya di Ukraina. REUTERS/Mykola Synelnikov
Presiden Bank Dunia, David Malpass, mengatakan pada acara virtual yang diselenggarakan oleh Washington Post, bahwa bank tersebut berharap bisa menyelesaikan paket Rp42,9 triliun dalam waktu enam sampai delapan minggu.
Malpass mengatakan kebutuhan Ukraina saat ini sangat besar. Menurut dia, upaya pembangunan kembali akan melibatkan jalan raya, jembatan dan infrastruktur utama lainnya, adalah beberapa contohnya.
Untuk membantu Ukraina saat ini, Malpass meyakinkan jika Bank Dunia akan membawa uang tunai sebanyak mungkin. Dia menyebut sumbangan itu juga akan dipakai pada proyek-proyek khusus untuk membantu Ukraina, yang sudah mengungsi ke negara lain.
"Fokus langsung kami sekarang adalah bagaimana kami membantu orang-orang yang diserang saat ini," kata Malpass dilansir dari Reuters, Selasa, 15 Maret 2022.
Selain pada Ukraina, Bank Dunia juga siap untuk mendukung Polandia melalui pembiayaan dan layanan konsultasi ketika bergulat dengan masuknya pengungsi Ukraina. Terkait perihal ini, Malpass menyampaikan bahwa dia telah bertemu dengan Menteri Ekonomi Polandia Piotr Nowak.
Dalam pertemuan itu, Bank Dunia menyebut kedua pemimpin membahas dampak invasi Rusia ke Ukraina terhadap ekonomi global, termasuk kerentanan terkait dengan inflasi pangan, dan ketidakamanan serta lonjakan harga energi.
Sumber: Reuters
Baca juga: AJI: Kampanye Setop Berita Covid-19 sama Saja Toxic Positivity
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.