TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 13 pesawat tempur Cina memasuki zona pertahanan udara Taiwan, Senin, 14 Maret 2022. Ini menimbulkan ketegangan karena Taipei khawatir Beijing akan melakukan tindakan seperti Rusia yang sedang melakukan invasi ke Ukraina.
Angkatan Udara Taiwan menerbangkan sejumlah jet tempurnya untuk memperingatkan pesawat Cina agar tidak melangkah lebih jauh. Rudal pertahanan udara dikerahkan untuk "memantau kegiatan".
Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya, telah mengeluhkan misi reguler seperti itu oleh angkatan udara Cina selama dua tahun terakhir, meskipun pesawat itu tidak mendekati Taiwan.
Taiwan saat ini dalam keadaan siaga tinggi karena kekhawatiran Cina dapat menggunakan invasi Rusia ke Ukraina untuk membuat langkah militer serupa di pulau itu, meskipun pemerintah Taipei belum melaporkan adanya gerakan Cina yang tidak biasa.
Jumlah pesawat Cina yang terlibat jauh dari serangan skala besar terakhir, 39 pesawat pada 23 Januari, dan sejak itu, fly-by semacam itu terjadi secara sporadis dengan pesawat yang jauh lebih sedikit.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan misi terbaru melibatkan tujuh pesawat tempur J-10 dan lima J-16 Cina serta satu pesawat perang elektronik Y-8, yang terbang di atas area di timur laut Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di ujung atas Kepulauan Pratas. Laut Cina Selatan.
Insiden itu terjadi pada hari ketika Taiwan mengandangkan armada pesawat tempur Mirage 2000 setelah satu jatuh dalam misi pelatihan, meskipun jet lainnya termasuk F-16 tetap aktif.
Reuters