TEMPO Interaktif, Washington: Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama mengatakan kepada dunia bahwa negaranya bukan musuh Islam. Ia akan memperbaiki hubungan secara menyeluruh dengan negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim.
Ia menyadari kerja sama Amerika dengan berbagai negara Islam ada kalanya muncul kesalahan. "Hubungan ini belum sempurna. Amerika bukan musuh Islam," kata Obama dalam sebuah wawancara dengan televisi Al-Arabiya, Senin (26/1).
Menurut Obama, Amerika Serikat didirikan bukan sebagai kekuatan kolonial. "Kami sama-sama menghormati dan menjalin kemitraan dengan dunia mulsim. Tidak ada alasan mengapa kita tidak dapat melakukan itu," ujarnya.
Dalam masalah Timur Tengah, ia mengatakan, "Mustahil (Amerika) hanya memikirkan konflik Palestina-Israel, tidak mengurusi apa yang terjadi dengan Suriah, Iran, Libanon atau Afghanistan dan Pakistan," kata Obama kepada televisi yang bermarkas di Dubai, Uni Emirat Arab, itu.
Saat kampanye pemilihan presiden AS tahun lalu, Obama bernazar untuk meningkatkan hubungan dengan dunia Islam. Ia akan mendatangi pertemuan yang diselenggarakan komunitas Islam. "Saya akan melanjutkan komitmen itu."
Obama tidak menjelaskan kapan akan bertandang ke negara-negara Islam di Timur Tengah. Ia sudah membuat kebijakan mengangkat mantan senator George Mitchell sebagai utusan khusus untuk wilayah Timur Tengah. Utusan itu sudah diminta datang ke kawasan Timur Tengah beberapa hari setelah Obama dilantik sebagai presiden AS ke-44.
Obama mengakui punya pengalaman hidup beberapa tahun di negera yang mayoritas penduduknya muslim, yaitu Indonesia. Obama kecil pernah tinggal di Menteng Dalam, Jakarta Pusat. Waktu itu ia duduk dibangku SD di Jalan Besuki, kini SD Negeri 01 Menteng.
AFP/ELIK S