BBC dan Sky News Diprotes  

TEMPO Interaktif, London: Setelah BBC, kini giliran Sky News menolak menayangkan permohonan penggalangan dana untuk membantu korban agresi Israel ke Palestina di Gaza. Keputusan tersebut langsung menuai kritik dari khalayak Inggris.

Para pemrotes menilai Sky dan BBC menghalang-halangi pemirsa mendapat informasi mengenai kondisi mengenaskan yang dialami warga sipil di Gaza sehingga masyarakat tidak bisa memberi kontribusi untuk membantu korban sipil di Gaza.

Anggota parlemen dari Partai Buruh Jeremy Corbyn mengatakan ia dan beberapa anggota parlemen lainnya akan meminta kepada para eksekutif BBC agar permintaan penggalangan dana untuk korban Gaza ditayangkan. Para eksekutif BBC rencananya bertemu dengan para anggota parlemen pada Selasa ini.

"Itu memalukan," ujar Corbyn. "Mereka harus menayangkannya secepat mungkin. Saya juga sangat kecewa dengan Sky. Mereka harus sadar bahwa tugas mereka adalah lembaga siaran publik."

Sky News memutuskan untuk tidak menayangkan permintaan penggalangan dana untuk korban sipil warga Gaza pada Senin. Sementara, BBC menolak menayangkan itu pada Jumat. Menurut Corbyn, Sky News dan BBC telah menyerah untuk menekan pemerintahan Israel. 

Menanggapi itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Yigal Palmor mengatakan, "Itu masalah dalam negeri Inggris."

Tayangan untuk permintaan penggalangan dana diajukan Disaster Emergency Committee, sebuah konsorsium penggalangan dana yang terdiri dari kelompok seperti Red Cross, Oxfam, dan Save the Children. Menurut juru bicara Disaster Emergency Committee Ian Bray, tayangan permintaan pengumpulan dana akan disiarkan di ITV, Channel 4 dan Channel 5 setelah program berita pada Selasa malam.

AP| KODRAT SETIAWAN