TEMPO.CO, Jakarta - Gabriel Boric pada Jumat, 11 Maret 2022, mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden Chile. Dia berjanji akan mendengarkan semua pihak dan menghadapi tantangan-tantangan ke depan.
Boric, 36 tahun tercatat sebagai Presiden termuda di Chile. Terpilihnya Boric telah menandai perubahan besar dalam peta politik Chile sejak negara itu kembali ke demokrasi tiga dekade silam setelah dipimpin oleh pemimpin diktator Augusto Pinochet.
Presiden Chile, Gabriel Boric. REUTERS/Rodrigo Garrido
Pengambilan sumpah jabatan terhadap Boric dilakukan di Valparaiso, yakni sebuah Kota pelabuhan di Chile. Sebelum menjadi orang nomor satu di Chile, Boric menjabat sebagai anggota parlemen dan pernah pula memimpin unjuk rasa di Chile.
Posisi Boric menggantikan Presiden Sebastian Pinera. Kebangkitan Boric telah memicu harapan di kalangan progressif Chile, yang telah menjadi benteng konservatif pasar bebas dan kehati-hatian fiskal di negara Amerika Selatan itu. Namun saat ini, muncul pula wasawas kalau stabilitas ekonomi Chile selama berpuluh tahun bisa runtuh.
“Jalan ke depan masih panjang dan sulit. Saya akan selalu mendengarkan proposal dari mereka yang berfikir berbeda dari kami. Saya akan menjadi Presiden bagi semua warga Chile,” kata Boric dalma pidato pertamanya sebagai Presiden Chile termuda dari Istana La Moneda.
Boric menjanjikan akan merombak perekonomian agar bisa memerangi kesenjangan, di mana kondisi ini pernah memicu gelombang unjuk rasa dengan kekerasan pada 2019. Dalam beberapa bulan terakhir, Boric juga sudah lebih kalem setelah sebelumnya muncul dengan sikap berapi-api.
Sumber: Reuters
Baca juga: Calon Sayap Kiri Boric Menang Pilpres Cile, Kast Mengakui Kekalahannya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.