TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny, yang saat ini dipenjara karena menentang Presiden Vladimir Putin, menyerukan protes anti-perang di Moskow dan kota-kota lain pada hari Minggu, 13 Maret 2022.
"Putin maniak gila akan paling cepat dihentikan oleh orang-orang Rusia sekarang jika mereka menentang perang," kata sebuah pesan di akun Instagram Navalny.
"Anda harus ikut demonstrasi anti-perang setiap akhir pekan, bahkan jika tampaknya semua orang ketakutan. Anda adalah tulang punggung gerakan melawan perang dan kematian," katanya.
Rusia melancarkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 yang menjadi serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata dan "denazifikasi" Ukraina.
Sedangkan Ukraina dan sekutu Barat menyebut ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang yang telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik lebih luas di Eropa.
Kelompok pemantau protes OVD Info mengatakan 13.908 orang telah ditahan dalam demonstrasi anti-perang di Rusia sejak awal invasi.
Navalny dipenjara tahun lalu ketika dia kembali ke Rusia setelah menerima perawatan medis di Jerman menyusul serangan racun saraf selama kunjungan ke Siberia pada 2020. Pihak berwenang Rusia membantah melakukan serangan semacam itu.
Navalny mampu mempublikasikan unggahan di media sosial melalui pengacara dan sekutunya.
Reuters