TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketegangan antara Vatikan dan kelompok Yahudi terjadi kemarin setelah Paus Benedict XVI merehabilitasi uskup Inggris yang telah menyatakan tidak ada orang Yahudi meninggal di kamar gas selama perang dunia kedua.
Benedict kemarin menyambut kembali ke dalam Gereja Katolik Roma Richard Williamson dan tiga lainnya yang dikucilkan pada tahun 1988 setelah ditahbiskan tanpa izin Vatikan. Tiga uskup lain telah ditunjuk oleh uskup Prancis Marcel Lefebvre yang telah ditarik.
Keputusan Vatikan kemarin untuk mengatasi skandal perpecahan dan mencari rekonsiliasi dengan golongan konservatif Lefebvre, Serikat Santo Pius X, yang menentang modernisasi doktrin Katolik.
Tetapi kelompok-kelompok Yahudi telah memperingatkan Paus bahwa keputusan itu dapat merusak hubungan Katolik-Yahudi setelah Williamson mengklaim dalam sebuah wawancara, yang disiarkan pekan lalu, bahwa "bukti sejarah menentang enam juta orang sengaja diserang dengan gas beracun di kamar gas sebagai kebijakan Adolf Hitler ... Saya percaya tidak ada kamar gas."
Shimon Samuels, dari Simon Wiesenthal Centre di Paris, mengatakan dia memahami keinginan Paus kelahiran Jerman itu untuk kesatuan Kristen, tetapi mengatakan Paus dapat mengecualikan Williamson, yang kembalinya ke gereja akan menjadi beban bagi Vatikan secara politik.
Dalam wawancara terakhir yang direkam November dan disiarkan Rabu lalu di televisi Swedia, Williamson mengatakan ia sepakat dengan revisi paling serius terhadap sejarah perang dunia kedua yang telah menyimpulkan bahwa antara 200-300 ribu tewas di kamp konsentrasi Nazi, namun tidak satu pun dari mereka diserang dengan gas beracun di kamar gas. Williamson menambahkan, dia menyadari dia dapat dipenjara karena penolakan Holocaust di Jerman.
Kelompok Yahudi Inggris mengutuk keputusan itu dan mengatakan mereka khawatir hal itu dapat merusak hubungan sosial. "Dewan Kristen dan Yahudi telah mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan antisemitism dari beberapa gereja di Eropa timur," kata Mark Gardner, juru bicara untuk Community Security Trust yang memonitor serangan terhadap warga Yahudi di Inggris.
Gardner mengatakan ia berharap Vatikan mengklarifikasi bahwa pihaknya membenci komentar Williamson tentang kamar gas itu.
Juru bicara senior Vatikan Father Carmen Lombardi membalas kemarin, dengan mengatakan kepada Observer: "Pernyataan Williamson tidak disetujui dan terbuka untuk kritikan, dan tidak ada hubungannya dengan mengangkatnya dari pengucilan. Yang satu tidak tidak terhubung ke yang lain. Serikat Santo Pius X sendiri telah menjauhkan diri dari pernyataan itu. "
GUARDIAN | ERWIN