TEMPO.CO, Jakarta -Kelompok Negara Islam (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan pada Jumat di sebuah masjid Syiah di Kota Peshawar, Pakistan. Seperti dilansir Reuters Sabtu 5 Maret 2022, serangan ini menewaskan sedikitnya 61 orang dan melukai 196 orang lainnya.
Sebuah postingan dari kantor berita Amaq yang berafiliasi dengan ISIS mengatakan seorang pembom bunuh diri yang dilatih oleh kelompok militan telah melakukan serangan saat salat Jumat.
Kepala Polisi Peshawar Mohammad Ejaz Khan mengatakan penyelidikan masih berlangsung. "(Penyerang) masuk ke Masjid Kucha Risalda saat salat Jumat. Dia kemudian menembaki polisi dan meledakkan bahan peledak ke jemaah," kata Khan.
Serangan itu adalah yang paling mematikan di Pakistan sejak Juli 2018. Sebelumnya, serangan yang dilakukan oleh ISIS menewaskan 149 orang di Kota Quetta.
“Badan-badan intelijen Pakistan memiliki semua informasi mengenai asal-usul dari mana para teroris berasal & mengejar mereka dengan kekuatan penuh," kata Perdana Menteri negara itu Imran Khan dalam sebuah tweet pada Jumat malam.
Minoritas Syiah Pakistan telah lama menjadi sasaran kekerasan oleh kelompok militan Islam Sunni, termasuk Taliban Pakistan, atau Tehreek-e-Taliban Pakistan.
Ribuan orang tewas, banyak dari mereka Muslim Syiah, dalam kekerasan sektarian di Pakistan, menurut Human Rights Watch dan kelompok pemantau lainnya.
Baca juga: Bom Meledak di Masjid Syiah di Pakistan, 30 Orang Tewas
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.