Data SIPRI tidak menyebutkan nilai transaksi setiap kesepakatan, tetapi berdasarkan angka yang diberikan selama dekade terakhir, Cina setiap tahun menghabiskan setidaknya antara 70 juta-80 juta dollar AS untuk belanja teknologi ke Ukraina.
Program jangka panjang termasuk kesepakatan bernilai 317 juta dollar untuk menyediakan kendaraan serbu amfibi dan 380 juta dolar untuk mesin turbofan pesawat latih tempur JL-10 Cina, menurut data SIPRI.
Kesepakatan penting lainnya adalah penjualan 30 turbin gas untuk 15 kapal perusak Type-052D - mesin yang sekarang diproduksi Cina di bawah lisensi dan mungkin juga telah diadaptasi dan ditingkatkan untuk kapal yang lebih modern.
Namun teknologi yang diperoleh teknisi dan insinyur militer Cina telah memungkinkan pertumbuhan desain dan kemampuan manufaktur asli negara itu sendiri, membuatnya kurang bergantung pada Ukraina daripada sebelumnya.
Shandong merupakan kapal induk kedua Cina yang mulai beroperasi pada 2019. Kapal induk ini telah meningkatkan desain dibandingkan pendahulunya, seperti hanggar raksasa dan fasilitas penyimpanan amunis, bahan bakar jet dan juga menyediakan lebih banyak ruang untuk pesawat di dek. Navalnews.com
“Cina sangat bergantung pada teknologi Ukraina pada 1990-an dan awal 2000-an, tetapi itu semakin berkurang, terutama karena Cina telah mengembangkan kemampuan desain dan manufakturnya sendiri,” kata Siemon Wezeman, peneliti transfer senjata senior di SIPRI.
"Mungkin masih ada beberapa teknologi yang diincar Cina, terutama yang terkait dengan kedirgantaraan dan rudal ... dan secara tradisional mereka (Ukraina) menghasilkan kualitas, itu mutakhir," kata Wezeman kepada Reuters.
Rusia tetap menjadi sumber teknologi militer terpenting Cina, tetapi Ukraina telah menyediakan beberapa item yang mungkin enggan atau lambat diberikan oleh Moskow. Ukraina di era Soviet adalah pusat pembuatan kapal militer dan kedirgantaraan.
Data SIPRI menunjukkan perdagangan Rusia-China yang jauh lebih besar, mencakup mesin turbofan lebih canggih untuk pesawatnya, radar dan rudal permukaan-ke-udara, anti-kapal dan anti-tank canggih serta senjata angkatan laut dan pesawat angkut.
Tetapi Moskow tidak selalu memberikan teknologi terbarunya kepada tetangga besarnya. Sebagai contoh, pesaing Cina di Laut China Selatan, Vietnam, mampu memperoleh kapal selam listrik diesel Kilo yang jauh lebih canggih dari Rusia selama dekade terakhir dibanding yang didapat Cina.
"Dugaan saya adalah bahwa Ukraina selama beberapa tahun mengisi ceruk penting bagi Cina, karena mungkin lebih mudah untuk mendapatkan produk dan teknologi tertentu yang mungkin kurang diminati Rusia untuk menjualnya," kata konsultan strategis berbasis di Singapura, Alexander Neill. “Tetapi desain dan kapasitas manufaktur asli Cina sendiri telah meningkat dan sebagian besar Ukraina mungkin telah memenuhi tujuannya.”
Keterlibatan Amerika Serikat yang semakin intensif di Ukraina pascaperang juga dapat memperumit perdagangan dengan Cina. Tahun lalu saja, Ukraina menghentikan pengambilalihan pembuat mesin pesawat lokal Motor Sich oleh China Skyrizon karena kekhawatiran AS akan transfer teknologi paksa.