TEMPO.CO, Jakarta - HAM PBB pada Rabu, 2 Maret 2022, mengkonfirmasi per 1 Maret 2022 korban tewas dalam invasi Rusia ke negara tetangganya Ukraina sudah menembus angka 227 orang. Sedangkan korban luka-luka sebanyak 525 orang.
HAM PBB dalam keterangannya menyebut sebagian besar kerusakan yang terjadi disebabkan senjata peledak dengan dampak yang lebih luas. Diantaranya tembakan dengan senjata berat dan sistem multi-peluncur roket serta serangan udara.
Sebuah pemandangan menunjukkan bangunan yang rusak akibat invasi Rusia ke Ukraina, di pemukiman Borodyanka di wilayah Kyiv, Ukraina 2 Maret 2022. REUTERS/Maksim Levin
Diyakini, jumlah korban dalam konflik ini lebih besar karena adanya keterlambatan laporan di sejumlah area, dimana pertempuran sangat tinggi. Jumlah korban cukup banyak diyakini ada di teritorial yang dikendalikan Pemerintah Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin belum mengincar untuk menggulingkan Pemerintah Ukraina sekarang, namun invasi ini sudah membuat lebih dari 870 ribu orang berlindung ke negara-negara tetangga dan memuat perekonomian dunia tak stabil menyusul sejumlah negara dan perusahaan yang memutuskan ingin mengisolasi Moskow.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan serangan Rusia telah menyebabkan kerusakan pada target-target non-militer, namun Blinken tidak secara gamblang menyatakan Moskow sengaja mengincar warga sipil.
“Kami memantau dengan ketat apa yang terjadi di Ukraina saat ini, termasuk apa yang terjadi pada warga sipil. Kami mempertimbangkan itu semua. Kami mendokumentasikannya dan kami ingin memastikan hal-hal lainnya dan aka nada yang bertanggung jawab atas hal ini,” kata Blinken.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tentara Rusia Sudah Ada di Kota Kherson Ukraina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu