TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mencap Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai seorang diktator atas invasi yang dia lakukan terhadap Ukraina. Biden berjanji akan terus melindungi warga Amerika Serikat dan Sekutunya dari Putin, dengan mengambil tindakan tegas.
"Seorang diktator Rusia, menyerang negara asing, akan membayar (konsekuensinya) pada seluruh dunia. Dan saya mengambil tindakan nyata untuk memastikan rasa sakit akibat sanksi, benar-benar berdampak pada ekonomi
Rusia," kata Biden saat pidato tahunan di depan Kongers Amerika Serikat pada Selasa malam waktu setempat, 1 Maret 2022.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin tiba untuk KTT AS-Rusia di Villa La Grange di Jenewa, Swiss 16 Juni 2021. Saul Loeb/Pool via REUTERS
Biden mengatakan apa yang sedang diperjuangkan oleh rakyat Ukraina tidak perlu dikhawatirkan. Sebab apa yang masyarakat Ukraina cita-citakan memang perlu waktu, tapi kemauan dan dukungan yang didapat mereka akan membuahkan hasil.
"Putin mungkin mengelilingi Kyiv dengan tank, tetapi dia tidak akan pernah mendapatkan hati dan jiwa rakyat Ukraina," ujar Biden, seperti dikutip dari keterangan pers Gedung Putih.
Sebelumnya, Politisi Partai Demokrat itu menyatakan tidak akan mengirim pasukan militer Amerika Serikat ke Ukraina. Akan tetapi bantuan militer, ekonomi, dan kemanusiaan senilai lebih dari $1 Miliar (Rp14,3 triliun), sudah dialokasikan langsung ke Ukraina.
Invasi Rusia ke
Ukraina pada Rabu, 2 Maret 2022, sudah masuk hari keenam. Ketegangan terus memburuk yang sekaligus menandakan belum adanya solusi dari krisis ini.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.