TEMPO.CO, New York -Rusia menolak draft resolusi yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dalam sidang darurat pada Jumat malam soal Perang Rusia Ukraina tetapi Rusia mengeblok dengan hak vetonya.
Draft resolusi tersebut berisi sebuah pernyataan mengenai invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina.
Dalam pemungutan suara terkait draft resolusi tersebut, ada 3 negara yang abstain, yaitu China, Uni Emirat Arab dan India. Sedangkan, 11 anggota Dewan Keamanan PBB menyetujui draft tersebut dan Rusia menggunakan hak veto yang mereka miliki untuk menolak draft tersebut.
Lalu, apa itu hak veto yang dimiliki oleh Rusia?
Secara umum, hak veto adalah suatu hak yang bisa dipakai untuk membatalkan keputusan, ketetapan, rancangan peraturan dan undang-undang atau resolusi. Hak veto biasanya terdapat di banyak lembaga tinggi negara, termasuk di DK PBB.
Dalam DK PBB, hak veto dimiliki oleh 5 negara anggota tetap DK PBB, yaitu Amerika Serikat, Rusia, Republik Rakyat China, Inggris, dan Prancis.
Menurut Bardo Fassbender dalam UN Security Council Reform and the Righ of Veto, hak veto yang dimiliki oleh anggota tetap DK PBB membuat mereka bisa menolak suatu resolusi yang merugikan salah satu anggota tetap DK PBB.
Namun, hak veto yang dimiliki oleh lima negara tersebut banyak mendapatkan kritikan.
Kritikan banyak berasal dari para ahli dalam hubungan internasional yang menganggap bahwa adanya hak veto, yang dimiliki Amerika Serikat, Rusia, Cina, Inggris dan Prancis dalam DK PBB menunjukkan karakter yang tak demokratis dalam PBB. Selain itu, banyak pihak yang mengritik bahwa hak veto adalah salah satu faktor yang menghambat mewujudkan kestabilan dan perdamaian dunia.
EIBEN HEIZIER
Baca : 3 Risiko yang Diterima Rusia Setelah Melancarkan Invasi ke Ukraina