Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konflik Ukraina di Ujung Perang? Kilas Balik Rusia Aneksasi Krimea

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Sebuah kapal perang bersenjata artileri miliki Ukraina dan kapal tunda terlihat berlabuh di pelabuhan Kerch, Crimea, Rusia pada 26 November 2018. Reuters
Sebuah kapal perang bersenjata artileri miliki Ukraina dan kapal tunda terlihat berlabuh di pelabuhan Kerch, Crimea, Rusia pada 26 November 2018. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina pada Senin, 21 Februari 2022.

Kedua wilayah di Ukraina Timur yang dikuasai pemberontak pro Rusia itu melakukan proklamasi menjadi Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk. Tindakan yang dilakukan oleh Putin dipastikan akan meningkatkan ketegangan antara Moskow dan Kiev.

Menurut Reuters, Putin memerintahkan kepada Kementerian Pertahanan Rusia untuk mengerahkan pasukan ke wilayah itu dalam rangka “menjaga perdamaian” melalui sebuah dekrit yang dikeluarkan tak lama setelah mengumumkan pengakuan bagi separatis yang didukung oleh Rusia. Hal ini memantik kecaman dari Amerika Serikat dan juga Eropa serta ancaman sanksi baru bagi Rusia.

Sebelumnya, dalam beberapa pekan terakhir terjadi peningkatan ketegangan antara Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina Timur dan ketegangan ini sewaktu-waktu bisa menimbulkan perang dan bentrokan secara fisik antara Rusia dan Ukraina yang didukung oleh AS dan Inggris.

Jauh sebelum ketegangan yang terjadi saat ini, ketegangan antara Rusia dan Ukraina sudah pernah terjadi di tahun 2014 saat terjadinya aneksasi semenanjung Crimea atau disingkat Krimea yang dilakukan oleh Rusia.

Lalu, bagaimana aneksasi Krimea yang dilakukan oleh Rusia?

Aneksasi Krimea adalah sebuah proses pengambilan paksa keseluruhan wilayah Semenanjung Krimea oleh Rusia yang dilakukan tahun 2014. Aneksasi ini dilakukan oleh Rusia mulai 18 Maret 2014 hingga 21 Maret 2014 dan sejak 21 Maret 2014, Rusia memerintah Krimea sebagai dua subjek federal, yaitu Republik Krimea dan kota federal Sevastopol.

Penggabungan Krimea ke dalam Rusia terjadi ketika Krisis Krimea 2014 mencapai puncaknya dan disebabkan oleh intervensi yang dilakukan oleh militer Rusia di Republik Otonom Krimea dan Kota Sevastopol pada Maret 2014. Sebelumnya, kedua daerah ini adalah wilayah milik Ukraina.

Saat itu, pasukan bertopeng hijau tanpa penanda yang diidentifikasi sebagai militer Rusia oleh banyak sumber disebutkan menduduki gedung Majelis Tinggi Krimea, yang mengakibatkan diangkatnya sebuah pemerintah pro Rusia di Krimea yang dipimpin oleh Aksyonov.

Proklamasi Kemerdekaan Republik Krimea dan referendum yang dilakukan tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar Krimea dan John simpson, seorang wartawan BBC, menyebutnya sebagai kudeta yang luar biassa, cepat, dan tanpa pertumpahan darah.

Sontak, langkah yang dilakukan oleh Rusia mengundang kecaman banyak dunia Internasioanal, tak terkecuali AS dan NATO. AS dan NATO menganggap bahwa Rusia melakukan sebuah pencaplokan yang ilegal atas wilayah Ukraina dan bertentangan dengan Memorandum Budapes 1994 yang berisi kedaultan dan keutuhan wilayah Ukraina yang sudah ditandatangani oleh Rusia.

Foto satelit menunjukkan sejumlah helikopter, kelompok pertempuran, dan pasukan, di Valuyki, Rusia 20 Februari 2022. Foto satelit menunjukkan penyebaran baru unit militer Rusia di hutan, pertanian, dan kawasan industri hanya sejauh 15 km dari perbatasan dengan Ukraina. Maxar Technologies/Handout via REUTERS

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di samping itu, Pemerintahan Ukraina yang dipimpin oleh Yatsenyuk juga menegaskan bahwa proses ini melanggar tujuh pasal Konstitusi Ukraina.

Namun, Rusia berkelit bahwa integrasi tersebut bukanlah sebuah pencaplokan karena menggunakan term pencaplokan sama saja dengan menghina penduduk Semenanjung Krimea.

Selain itu, Rusia berkilah bahwa proses yang dilakukan adalah sebagai integrasi Republik Krimea yang merdeka setelah Krimea dan Sevastopol bergabung dan meminta izin untuk bergabung dengan Rusia sesusai dengan kehendak rakyat.

Sebagian besar anggota PBB juga tidak mengakui aneksasi yang dilakukan oleh Rusia atas wilayah Krimea dan PBB mengeluarkan sebuah resolusi yang menyatakan bahwa keutuhan wilayah Ukraina sesuai dengan perbatasan-perbatasannya yang diakui secara internasional.

EIBEN HEIZIER

Baca juga : AS: Pengerahan Tentara Rusia ke Donbass Hanya Dalih Invasi Ukraina 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

2 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

5 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

5 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

5 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

9 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

10 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

11 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

11 hari lalu

Pemimpin Minoritas Senat AS Chuck Schumer dan Ketua DPR Nancy Pelosi berbicara kepada media bersama dengan Pemimpin Mayoritas DPR, Steny Hoyer (kiri) dan Senat Minoritas, Dick Durbin (kanan) ketika mereka meninggalkan gedung Sayap Barat setelah bertemu dengan Presiden Donald Trump tentang penutupan sebagian pemerintah AS dan permintaannya untuk dinding perbatasan di Situation Room Gedung Putih di Washington, AS, 9 Januari 2019. [REUTERS / Joshua Roberts]
Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

Senat dari Partai Demokrat telah meloloskan proposal pendanaan untuk Ukraina, namun politikus Partai Republik yang belum mau meloloskan.