TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 94 orang tewas di kota pegunungan Petropolis yang bersejarah di Brasil. Menurut pejabat pemerintah setempat pada Rabu, 16 Februari 2022, banjir terjadi setelah hujan lebat menyebabkan tanah longsor yang mengubur rumah-rumah, membanjiri jalan-jalan dan menghanyutkan mobil dan bus.
Petropolis atau Imperial City, terletak di perbukitan di atas Rio de Janeiro, adalah tempat liburan musim panas para raja Brasil di abad ke-19. Pada hari Rabu, banjir menghancurkan kawasan wisata ini yang hanya menyisakan sedikit bukti pesona agungnya. Banjir merusak jalan-jalannya yang elegan dan menghancurkan bangunan-bangunan bergaya Jerman. Curah hujan pada hari Selasa melebihi rata-rata sepanjang Februari.
Hilda, seorang warga yang menolak menyebutkan nama lengkapnya, putus asa saat menunggu di jalan dekat sisa-sisa rumahnya yang ditinggali bersama delapan orang. "Saya kehilangan keponakan saya dan putrinya yang berusia lima tahun, yang masih belum kami temukan," katanya. "Kami tidak mengharapkan tragedi ini. Kota kami sudah berakhir."
Di lingkungan Morro da Oficina, sekitar 80 rumah dilanda tanah longsor, menurut pihak berwenang. Diperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat. Pemadam kebakaran dan tim pertahanan sipil setempat sedang bekerja di lokasi.
"Situasinya hampir seperti perang. Mobil tergantung di tiang, mobil terbalik, banyak lumpur dan air masih ada," kata Gubernur Rio de Janeiro Claudio Castro kepada wartawan di lokasi.
Balai kota Petropolis mengumumkan tiga hari berkabung. Pengungsi dibawa ke sekolah dan tempat penampungan. Lebih dari 300 orang harus meninggalkan rumah mereka.
"Air datang sangat cepat dan dengan kekuatan besar. Kerugian saya 100 persen. Hidup kami sudah sulit dengan pandemi, dan tragedi ini masih datang," kata penjaga toko Henrique Pereira.
Presiden Jair Bolsonaro, yang melakukan perjalanan ke Rusia, mengatakan di Twitter bahwa dia telah meminta para menteri untuk membantu korban banjir bandang Petropolis. "Kami menawarkan kepada walikota apa yang kami bisa," kata Bolsonaro kepada wartawan di Moskow. Dia menambahkan akan mengeluarkan dana federal untuk membantu memulihkan lalu lintas di wilayah tersebut.
Sejak Desember, hujan lebat telah memicu banjir bandang dan tanah longsor yang mematikan di Brasil timur laut dan negara bagian Sao Paulo. Hujan membuat panen tertunda di wilayah barat tengah Brasil.
Baca: Kota Peristirahatan di Brasil Menghilang Ditelan Samudra Atlantik
REUTERS