TEMPO Interaktif, Washington DC: Sehari sebelum dilantik menjadi presiden Amerika Serikat, Barack Obama memberikan penghormatan kepada pemimpin hak-hak sipil yang terbunuh, Martin Luther King.
Senin (19/1) adalah hari libur nasional di Amerika untuk memperingati jasa-jasa Martin Luther King, yang lahir 80 tahun lalu. Ia dibunuh pada 1968.
Presiden terpilih ini melewatkan hari menjelang menyatakan sumpah di Gedung Capitol Washington DC antara lain dengan mengunjungi tempat penampungan tunawisma. Obama juga mengunjungi tentara yang terluka di rumah sakit.
Di tempat penampungan itu Obama membantu mengecat dinding. Obama menggambarkan King sebagai orang yang hidup untuk melayani orang lain"
"Ketika kita memperingati warisannya hari ini, tidak selayaknya kita hanya berdiam diri. Saatnya sekarang untuk bertindak," ujar Obama dalam satu pernyataan.
"Ketika kita berjalan, kita harus berjalan bersama. Dan ketika kita memperbaharui janji negeri ini, marilah kita ingat pelajaran King bahwa mimpi-mimpi kita yang terpisahkan ini sejatinya adalah satu," kata Obama.
Massa dalam jumlah sangat besar, sekitar dua juta manusia, diperkirakan ikut meramaikan pelantikan Obama pada Selasa (20/1) ini.
Para pejabat keamanan mengatakan mereka telah menyiapkan segala kemungkinan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dalam acara ini.
Jalan-jalan dan semua jembatan yang menuju Washington akan ditutup dan anjing pelacak dikerahkan di berbagai stasiun kereta bawah tanah.
Ribuan polisi bersenjata, tentara, dan aparat keamanan yang tak berseragam resmi akan berjaga di jalan-jalan sedangkan unit pasukan penembak jitu ditempatkan di atap berbagai gedung. Helikopter dan jet tempur juga akan berpatroli di angkasa Washington.
Washington Post melaporkan pos-pos pemeriksaan penuh dengan orang-orang yang ingin mengikuti upacara pelantikan. Antrian panjang terlihat di mana-mana.
BBC