TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian Pakistan pada Ahad 13 Februari 2022 melaporkan massa yang marah melempari seorang pria yang diduga sakit jiwa dengan batu hingga tewas. Insiden ini diduga karena korban menyobek dan membakar Al Quran di dalam masjid.
Seperti dilansir Dawn, kekerasan itu terjadi sehari sebelumnya di Jungle Dera, sebuah desa terpencil di distrik Khanewal di provinsi Punjab.
Penjaga masjid menuturkan melihat api dari dalam bangunan. Ketika bergegas masuk, ia melihat pria yang kemudian diidentifikasi sebagai Mushtaq Ahmed, sedang menyobek dan membakar beberapa halaman Al Quran.
Tak lama, sejumlah orang yang hendak menunaikan salat Maghrib tiba di masjid dan menyaksikan kejadian tersebut. Penjaga masjid sempat memanggil polisi sebelum massa mulai berkumpul dan mencapai sekitar 300 orang.
Mushtaq yang semula ditangkap polisi berhasil dibawa massa dan kemudian dirajam hingga tewas. Jasadnya kemudian digantung di pohon. Enam polisi yang berada di lokasi dilaporkan turut terluka karena aksi massa.
Seorang juru bicara polisi setempat mengatakan kepada kantor berita Jerman, DPA bahwa mereka sedang dalam proses menangkap orang-orang yang ikut serta dalam penganiayaan tersebut.
Munawar Gujjar, kepala polisi daerah, mengatakan para penyelidik sedang memindai video untuk mengidentifikasi para penyerang. Dia mengatakan sekitar 36 orang sejauh ini telah ditahan.
"Pria bernasib buruk itu telah mengalami gangguan mental selama 15 tahun terakhir dan menurut keluarganya sering hilang dari rumah selama berhari-hari, mengemis dan makan apa pun yang dia temukan," kata Munawar.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengutuk kekerasan itu dan mengatakan sedang mencari laporan dari kepala menteri Punjab tentang penanganan polisi atas kasus tersebut.
Baca juga: Pakistan Bebaskan Wanita Muda Pembakar Al-Quran
SUMBER: DAWN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.