TEMPO.CO, Jakarta - Jet tempur F-22 AS tiba di sebuah pangkalan udara di Uni Emirat Arab (UEA) pada Sabtu, 12 Februari 2022, menyusul serentetan serangan rudal Houthi dari Yaman ke Abu Dhabi, yang belum pernah terjadi sebelumnyai.
Dalam beberapa pekan terakhir, Houthi yang bersekutu dengan Iran telah melancarkan serangkaian serangan ke sejumlah target di UEA meski sebagian besar gagal karena dicegat perisai. Namun serangan itu sudah cukup bagi AS untuk mengirim bantuan tambahan.
Jet tiba di pangkalan UEA sebagai bagian dari dukungan AS setelah serangkaian serangan sepanjang Januari mengancam angkatan bersenjata AS dan Emirat yang ditempatkan di instalasi tuan rumah, demikian pernyataan militer AS.
Menteri Pertahanan AS memerintahkan pengerahan cepat pesawat generasi kelima berkoordinasi dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed Bin Zayed Al Nahyan dari UEA, kata sebuah pernyataan oleh Pusat Angkatan Udara Amerika Serikat.
Pesawat ini akan bergabung dengan berbagai kemampuan kekuatan udara tempur koalisi dan mitra yang sudah berbasis di seluruh kawasan.
Para penerbang dan F-22 dikerahkan dari 1st Fighter Wing, yang terletak di Pangkalan Gabungan Langley-Eustis, Virginia, kata Angkatan Udara AS.
Pekan lalu jenderal AS yang mengawasi operasi Timur Tengah mengatakan kepada Reuters bahwa AS akan membantu UEA mengisi kembali pencegat untuk merobohkan rudal yang masuk.
Serangan-serangan Houthi baru-baru ini telah menyoroti upaya PBB yang sejauh ini gagal menengahi perang di Yaman, yang sejak 2015 menghadapkan Houthi dengan koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang mencakup UEA. Konflik tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan.
REUTERS