TEMPO.CO, Jakarta -Mesir untuk pertama kalinya mengangkat Kepala Mahlamah Konstitusi beragama Kristen Koptik.
Seperti dilansir dari Daily Sabah,Kamis 10 Februari 2022 Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menetapkan Hakim Boulos Fahmy sebagai ketua Mahkamah Konstitusi.
Fahmy menggantikan Hakim Saeed Marei, yang pensiun karena alasan kesehatan, menurut Mohammed Bassal, pakar hukum Mesir dan manajer editorial harian Shorouk.
Fahmy telah mengepalai Sekretariat Jenderal MA Mesir sejak 2014. Pengangkatannya sebagai hakim agung disambut baik oleh banyak orang di negara mayoritas Muslim itu.
Moushira Khattab, kepala Dewan Nasional Hak Asasi Manusia yang ditunjuk pemerintah, memuji keputusan itu sebagai "bersejarah" dan "langkah besar" di bidang hak-hak politik dan sipil.
Selama ini warga penganut Kristen Koptik yang berada di Mesir mengalami diskriminasi. El-Sisi telah memposisikan dirinya sebagai pendukung minoritas Kristen Mesir yang hanya berjumlah sekitar 10 hingga 15 persen dari total penduduk Mesir.
Kepala Komunitas Evangelis Mesir, Andre Zaki mengatakan bahwa pengangkatan Hakim Boulos Fahmy sebagai ketua Mahkamah Konstitusi merupakan bentuk dari panggung nasional bersejarah baru.
Dirinya juga menambahkan bahwa langkah yang telah diambil Al-Sisi kemungkinan akan disambut baik oleh populasi Kristen Mesir, yang di masa lalu menjadi target kekerasan pasca penggulingan Presiden, Hosni Mubarak pada 2011 silam dan pemecatan Morsi pada 2013.
Namun tokoh lainnya, Ishak Ibrahim, yang merupakan seorang ahli terkenal dalam urusan Kristen di negara Afrika Utara, mengklaim bahwa pengangkatan Hakim Boulos Fahmy hanya memiliki pengaruh kecil.
Apalagi dalam melawan diskriminasi terhadap orang-orang Kristen di Mesir karena mereka masih kurang terwakili di lembaga-lembaga negara.
"Kami dapat mengatakan ada peningkatan yang signifikan ketika persentase (orang Kristen yang memegang jabatan) menjadi 2 persen,” ujar Ishak Ibrahim.
Sejak menjabat pada 2014, sebagian besar orang Kristen telah melihat el-Sisi sebagai pelindung dan sekutu mereka. Dia biasanya menghadiri Misa Natal Ortodoks sebagai solidaritas dengan Koptik.
Dia juga telah mengambil langkah-langkah untuk memberdayakan orang Kristen, termasuk penunjukan wanita Kristen Koptik pertama sebagai gubernur provinsi pada 2018. Dia juga mengizinkan pembangunan gereja di seluruh Mesir setelah beberapa dekade pembatasan.
Baca juga: Umat Kristen Koptik Mesir Kerap Dianiaya dan Diserang, Mengapa?
SUMBER: DAILY SABAH
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.