TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Tonga pada Kamis 10 Februari 2022 mengonfirmasi peningkatan kasus COVID-19 akibat penyebaran varian Omicron di negara pulau Pasifik Selatan itu. Hanya dalam dua hari, kasus virus corona di negara itu berlipat ganda.
Pada hari ini, sebanyak 31 kasus baru COVID-19 dilaporkan, sehingga total kasus aktif menjadi 64 kasus dalam dua hari saja.
Menurut situs berita Matangi Tonga Online, Menteri Kesehatan Saia Piukala dalam jumpa pers Kamis pagi mengatakan lima tes COVID-19 yang dikirim ke Australia memastikan bahwa varian Omicron kini menyebar di Tonga.
Menkes juga mengonfirmasi bahwa 30 kasus baru dilaporkan di pulau utama Tongatapu dan satu kasus lainnya ditemukan di Vava'u, yakni sekelompok pulau yang terdiri atas satu pulau besar ('Utu Vava'u) dan 40 pulau kecil.
Kasus tersebut melibatkan orang-orang dewasa penerima vaksin COVID-19 lengkap dan anak-anak. Namun, semuanya mengalami gejala ringan.
Saat ini Tongatapu dan Vava'u memberlakukan penguncian COVID-19 selama 14 hari dan warga hanya diperbolehkan berbelanja pada Selasa dan Jumat.
Otoritas kesehatan setempat pada Kamis meminta masyarakat Tonga di daerah penguncian agar tetap di rumah saja.
Tonga yang baru saja mengalami bencana erupsi gunung berapi dan tsunami, menghadapi masalah yang sangat besar jika penyebaran COVID-19 terus meluas.
Tonga, dengan lebih dari 105 ribu penduduk, telah memvaksin 98 persen populasinya dengan dosis pertama vaksin COVID dan 88 persen telah mendapatkan dosis kedua. Sementara itu, sebanyak 2.000 lebih warga di Tonga telah menerima vaksin booster COVID-19.
Baca juga: Setelah Erupsi, Tonga Terpaksa Lockdown karena Kasus COVID-19
SUMBER: NPR
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.