Komentar itu muncul sehari setelah oposisi Malaysia menambah kursi di parlemen lewat pemilihan umum sela hari Sabtu (17/1). Mahathir mengatakan hasil itu merupakan bentuk mosi tidak percaya pada pemerintahan Perdana Menteri Abdullah Badawi.
Mahathir mengatakan kekalahan kolaisi saat ini bukan kesalahan Najib Razak, Deputi Perdana Menteri yang diproyeksikan menggantikan Abdullah Badawi namun pemimpin yang terlibat korupsi masih dicalonkan menduduki jabatan.
Penurunan dukungan terhadap pemerintahan koalisi yang dipimpin oleh United Malays National Organisation (UMNO), dan meningkatnya dukungan terhadap Oposisi yang dipimpin Mantan Deputi Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam pemilihan umum Malaysia adalah yang kedua kali. Yang pertama terjadi pada pemilihan umum Maret 2008.
Parlemen Malaysia terdiri dari Dewan Rakyat (majelis rendah) 220 kursi dan Dewan Negara (majelis tinggi/senat) 70 kursi. Dalam pemilihan sabtu lalu satu kursi dari negara bagian Kuala Terengganu direbut oleh oposisi dari tangan koalisi.
Barisan Nasional yang dipimpin UMNO dan Mahathir selama 22 tahun melakukan pergantian pemimpin lewat suksesi, namun Mahathir tidak lepas tangan dari UMNO dan selalu mengkritik pemerintahan Badawi.
AFP | RONALD