TEMPO Interaktif, Washington: Kepala aliansi NATO hari Minggu menuding pemerintah Afganistan dengan menegaskan bahwa otoritas Afganistas saat ini yang paling bersalah atas kesukaran yang menyakitkan dengan kebangkitan kembali Taliban.
Meski menghindari menyebutkan nama Presiden Afganistan Hamid Karzai, Sekretaris Jenderal NATO Jaap de Hoop Scheffer menegaskan bahwa pemerintah Afganistan dijangkiti korupsi dan tidak efisien dalam memecahkan masalah.
"Permasalahan mendasar di Afganistan tidak terlalu banyak pada Taliban; namun pada sangat kurangnya pemerintahan yang baik," tulis de Hoop Scheffer dalan sebuah artikel di The Washington Post.
"Afganistan membutuhkan sebuah pemerintahan yang patut menerima loyalitas dan kepercayaan mereka; ketika itu mereka miliki, oksigen akan terisap dari pemberontakan," tambahnya.
Pemimpin NATO itu mengatakan masyarakat internasional harus meningkatkan bantuannya terhadap pemerintahan Afganistan terpilih dan warga Afganistan.
"Tapi kami sudah membayar cukup, dengan darah dan harta, untuk menuntut agar pemerintah Afghanistan melakukan tindakan yang lebih konkret dan keras ke akar korupsi dan meningkatkan efisiensi, meski itu berarti pilihan politik yang sulit," ujar de Hoop Scheffer.
Antara 60 ribu dan 70 ribu pasukan asing berada di Afganistan, sekitar tiga perempatnya di bahwa komando NATO, untuk membantu pemerintah Presiden Karzai menghadapi pemberontakan yang dipimpin Taliban.
Sekitar 20 ribu-30 ribu tambahan pasukan Amerika akan datang beberapa minggu mendatang, setelah presiden-terpilih AS Barack Obama berjanji untuk memberi perhatian lebih ke Afghanistan untuk memerangi pemberontak.
AFP | ERWIN