TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Amerika Serikat pada Jumat waktu setempat memberikan beberapa keringanan sanksi untuk program nuklir sipil Iran, di saat memulai perundingan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015 yang memasuki fase kritis.
Seperti dilansir Reuters Sabtu 5 Februari 2022, Menteri Luar Negeri Antony Blinken menandatangani beberapa pengecualian sanksi terkait dengan kegiatan nuklir sipil Iran, bersamaan dengan keberangkatan sejumlah diplomat AS ke Wina untuk memulai perundingan dengan Iran.
Langkah ini membalikkan keputusan pemerintahan Trump yang membatalkannya.
Pengecualian itu dimaksudkan untuk membujuk Iran agar kembali mematuhi kesepakatan 2015 yang telah dilanggar sejak Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian itu pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi Amerika.
Iran mengatakan tidak menghormati ketentuan dalam kesepakatan itu karena Amerika menarik diri terlebih dahulu. Iran telah menuntut pemulihan semua keringanan sanksi yang dijanjikan berdasarkan kesepakatan untuk kembali mematuhi berbagai ketentuan.
Langkah pada Jumat itu mencabut ancaman sanksi terhadap negara dan perusahaan asing dari Rusia, Cina dan Eropa yang telah bekerja sama dengan bagian non-militer dari program nuklir Iran di bawah ketentuan kesepakatan 2015. Rencana ini dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan, atau JCPOA.
Sebagai calon presiden, Joe Biden menjadikan kembalinya Amerika ke kesepakatan nuklir itu sebagai prioritas. Pemerintahannya telah mengupayakan tercapainya tujuan itu, tetapi hanya ada sedikit kemajuan sejak ia menjabat setahun yang lalu.
Para pejabat pemerintah Amerika Serikat mengatakan keringanan sedang dipulihkan untuk mendorong kemajuan negosiasi di Wina itu.
Pengecualian itu juga mengizinkan negara dan perusahaan asing untuk mengerjakan proyek sipil Iran di pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, pembangkit air berat Arak dan Reaktor Penelitian Teheran.
Baca juga: Hadapi Sanksi AS, Iran Ganti Taktik Pengiriman Ekspor Minyak
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.