TEMPO.CO, Jakarta - Saat Revolusi Amerika dimulai, George Washington diangkat menjadi panglima tertinggi Angkatan Darat Kontinental. Washington terbukti menjadi jenderal yang lebih baik daripada ahli strategi militer. Kekuatannya bukan terletak pada kejeniusannya di medan perang, tetapi pada kemampuannya untuk menyatukan pasukan kolonial yang berjuang.
Pasukannya kurang terlatih, kekurangan makanan, amunisi, dan persediaan lainnya (tentara terkadang bahkan pergi tanpa sepatu di musim dingin). Namun, Washington mampu memberi mereka arahan dan motivasi. Kepemimpinannya selama musim dingin 1777-1778 di Valley Forge merupakan bukti kekuatannya untuk menginspirasi anak buahnya untuk terus maju.
Selama perang delapan tahun, pasukan kolonial memenangkan beberapa pertempuran tetapi, secara konsisten bertahan melawan Inggris. Pada bulan Oktober 1781, dengan bantuan Perancis (yang bersekutu dengan penjajah atas saingan mereka, Inggris), pasukan Kontinental mampu menangkap pasukan Inggris di bawah Jenderal Charles Cornwallis (1738-1805) dalam Pertempuran Yorktown. Tindakan ini secara efektif mengakhiri Perang Revolusi dan George Washington dinyatakan sebagai pahlawan nasional.
Amerika telah memenangkan kemerdekaan mereka. Washington secara resmi mengucapkan selamat tinggal pada pasukannya dan pada 23 Desember 1783, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai panglima tentara dan kembali ke daerah Vernon. Selama empat tahun, Washington berusaha memenuhi mimpinya untuk melanjutkan hidup sebagai petani terhormat dan memberikan perawatan dan perhatian yang layak untuk perkebunan Mount Vernon yang sangat terabaikan.
Namun, pada 1787 ia diminta untuk menghadiri Konvensi Konstitusi di Philadelphia dan memimpin panitia untuk merancang konstitusi baru. Kepemimpinannya yang mengesankan di sana meyakinkan para delegasi bahwa sejauh ini dia adalah orang yang paling memenuhi syarat untuk menjadi presiden pertama negara itu.
Pada awalnya, Washington menolak keras. Hal ini dikarenakan ia ingin kembali ke kehidupan yang tenang di rumah dan menyerahkan pemerintahan negara baru kepada orang lain. Tapi opini publik begitu kuat sehingga akhirnya dia menerima mandat tersebut.
George Washington Presiden Amerika Serikat Pertama
Pemilihan presiden pertama diadakan pada 7 Januari 1789, dan Washington menang dengan mudah. John Adams (1735-1826), yang menerima jumlah suara terbesar kedua, menjadi wakil presiden pertama negara itu. Berdasarkan history.com, Washington yang berusia 57 tahun diresmikan pada 30 April 1789, di New York City.
Menukil biography.com, sebagai presiden pertama, Washington sangat sadar bahwa kepresidenannya akan menjadi “pembuka” untuk semua yang akan terjadi selanjutnya—presiden Amerika Serikat selanjutnya. Dia dengan hati-hati memperhatikan tanggung jawab dan tugas kantornya, tetap waspada untuk tidak meniru pengadilan kerajaan Eropa mana pun. Untuk itu, ia lebih memilih gelar "Tuan Presiden", daripada nama-nama yang disarankan.
Masa awal menjadi presiden Amerika Serikat, ia menolak gaji $25.000 yang ditawarkan Kongres untuk jabatan presiden, menurutnya ia sudah kaya dan ingin melindungi citranya sebagai pelayan publik yang tidak mementingkan diri sendiri. Namun, Kongres membujuknya untuk menerima kompensasi untuk menghindari kesan bahwa hanya orang kaya yang bisa menjabat sebagai presiden.
Washington terbukti menjadi administrator yang cakap. Dia mengelilingi dirinya dengan beberapa orang yang paling mampu di negeri ini, menunjuk Hamilton sebagai Menteri Keuangan dan Thomas Jefferson sebagai Sekretaris Negara. Dia mendelegasikan wewenang dengan bijaksana dan berkonsultasi secara teratur dengan kabinetnya. Labih lanjut, ia juga acap kali mendengarkan nasihat para kabinetnya sebelum membuat keputusan.
Washington membentuk otoritas presiden yang luas, tetapi selalu dengan integritas tertinggi, menjalankan kekuasaan dengan pengendalian diri dan kejujuran. Dalam melakukannya, ia menetapkan standar yang jarang dipenuhi oleh penerusnya.
Ia tidak hanya dianggap sebagai pahlawan militer dan revolusioner, tetapi juga seorang pria dengan integritas pribadi yang besar, dengan rasa tugas, kehormatan, dan patriotisme yang mendalam. Selama lebih dari 200 tahun, Washington telah diakui sebagai orang yang sangat diperlukan untuk keberhasilan Revolusi dan kelahiran bangsa.
Tetapi warisannya yang paling penting mungkin adalah bahwa dia bersikeras bahwa dia dapat dibuang, menyatakan bahwa penyebab kebebasan lebih besar daripada individu mana pun. George Washington meninggal pada 14 Desember 1799.
Berita kematian George Washington pada usia 67 tahun menyebar ke seluruh negeri, membuat bangsa itu berkabung. Di seluruh kota mengadakan pemakaman tiruan dan mempersembahkan ratusan elegi untuk menghormati George Washington. Ketika berita kematian ini mencapai Eropa, armada Inggris membayar upeti untuk mengenangnya, dan Napoleon Bonaparte memerintahkan sepuluh hari berkabung di Prancis.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Presiden Pertama Amerika Serikat george Washington Tuan Tanah dari Virginia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.