TEMPO.CO, Jakarta - Monique Patricia menceritakan pengalaman dalam berbisnis selama tinggal di Belanda. Menurut perempuan asal Maluku itu, usaha di luar negeri yang ia bangun tak lepas dari budaya di rumahnya.
Kecintaan pada Belanda yang terpupuk sedari kecil, membuatnya rela meninggalkan bidang usaha yang dia geluti di Singapura dan memulai bisnis di Negeri Kincir Angin itu pada usia 45 tahun. Tidak hanya ikatan emosional, laku hidup dan etos yang dia pelajari dari lingkungannya itu memberinya bekal untuk berbisnis.
“Orang Belanda straight forward, aku belajar dari situ, that’s good, jadi kita gak di belakang-belakang, langsung ngomong,” kata Monique di acara Ngopi Sore Tempo bertajuk ‘Kiat Berbisnis di Negeri Orang’, Jumat, 4 Februari 2022.
Perusahaan BINA BV yang dibangun Monique saat ini memiliki lima business line, yaitu bidang rekrutmen, event organizer, travel, representative office, dan trading. Kesuksesaannya merambah beberapa bidang usaha tentunya tidak dilalui tanpa hambatan.
“Dulu sudah ada bisnis, saya parkir, cuma event organizer dan travel, Covid dong 2020 gak bisa ngapa-ngapain, so I have to switch it, maksudnya bagaimana supaya bisnis saya tetap berjalan, karena aku juga harus hidup dan punya pekerjaan, dan saat itu gak punya pemasukan,” tutur Monique.
Bertahan dari badai yang menerjang, perempuan yang juga aktif di Indonesia Diaspora Network ini memiliki kiat sukses tersendiri. Monique mengatakan, dalam berbisnis seharusnya kita bisa terus menumbuhkan curiosity, di samping penguatan tim dan penambahan jejaring.
“Peluang selalu ada, kompetitor banyak, pengusaha Indo di Belanda banyak, tapi selama kita punya keunikan, punya inovasi, kita passionate, menurut saya gak ada masalah. Berkat dari atas sudah masing-masing tiap orang, jadi pokoknya kita menjalankan sebaik-baiknya, profesional, bahkan kalau bisa kolaborasi dengan perusahaan lain. Ambil baiknya aja,” kata Monique.