TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengambil alih tim Downing Street-nya dengan membuat perubahan setelah muncul perpecahan akibat pesta saat lockdown yang membuat 4 pembantu utamanya mundur, kata Sekretaris Bisnis dan Energi Greg Hands, Jumat, 4 Februari 2022.
Johnson berjuang menyelamatkan jabatan perdana menterinya dalam menghadapi kemarahan masyarakat Inggris yang meningkat atas serangkaian pesta di Downing Street selama lockdown Covid-19 dan pertanyaan tentang gaya kepemimpinan Johnson yang sering kacau.
Empat pembantu terdekat Johnson mengundurkan diri pada Kamis.
Ditanya apa yang terjadi di Downing Street, kediaman dan kantor Johnson, Hands mengatakan kepada Sky, "Pengunduran diri telah dilakukan, pengunduran diri telah diterima."
"Perdana menteri yang mengambil alih," kata Hands.
Dia tidak bisa mengatakan siapa yang akan menggantikan kepala staf Johnson, Dan Rosenfield, yang mengundurkan diri pada Kamis.
Johnson berjanji untuk mengubah gaya kepemimpinannya setelah laporan pegawai negeri senior Sue Gray tentang pertemuan yang diadakan di Downing Street.
Selain Rosenfield, tim Johnson yang mundur adalah Martin Reynolds, kepala sekretaris Boris Johnson yang mengirim email undangan kepada sekitar 100 orang ke pesta minuman pada Mei 2020.
Sehari sebelumnya, Munira Mirza, kepala kebijakan Downing Street, dan kepala komunikasi Jack Doyle, juga mengumumkan pengunduran diri mereka.
REUTERS