TEMPO.CO, Jakarta - Afrika Selatan memberlakukan aturan baru. Warga yang positif Covid-19, namun tanpa gejala tidak perlu isolasi mandiri. Sedangkan mereka, yang positif Covid-19 dan menunjukkan gejala – cukup karantina mandiri selama seminggu atau berkurang tiga hari dari aturan sebelumnya.
Hal itu diumumkan Pemerintah Afrika Selatan pada Senin, 31 Januari 2022 menyusul kondisi Afrika Selatan yang keluar dari gelombang keempat Covid-19. Keputusan itu diambil lewat sebuah rapat khusus kabinet, yang memutuskan sejumlah perubahan berdasarkan kondisi pandemi Covid-19 dan tingkat imunisasi vaksin virus corona di Afrika Selatan.
Warga mengantre untuk membeli bahan makanan menjelang lockdown nasional untuk membatasi penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19), di Cape Town, Afrika Selatan, 24 Maret 2020. [Reuters / Sumaya Hisham]
Angka penyebaran virus corona di Afrika Selatan saat ini yang terendah atau ada di level 5 Covid-19.
“Alasan untuk amandemen ini diinformasikan oleh proporsi masyarakat dengan imunitas terhadap Covid-19 yang meningkat secara substansi, yakni lebih dari 60 persen – 80 persen. Informasi yang terkumpul melalui sistem itu, digunakan oleh Departemen Kesehatan, yang menyebut Afrika Selatan sudah keluar dari gelombang empat Covid-19 secara nasional,” kata Mondli Gungubele, Menteri Sekertaris Negara, dalam sebuah pernyataan.
Warga Afrika Selatan yang positif Covid-19 dengan sejumlah gejala, sekarang cuma isolasi mandiri selama 7 hari, sebelumnya 10 hari. Sedangkan mereka yang close contact, tidak perlu karantina mandiri kecuali menunjukkan gejala.
Di Afrika Selatan ada lebih dari 3,6 juta infeksi virus corona. Dari jumlah itu, 95.093 pasien Covid-19, berujung dengan kematian. Data tersebut adalah yang terburuk di benua Afrika.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tim Pendahulu Umrah Positif Covid-19 Usai dari Arab Saudi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
![Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]](https://statik.tempo.co/data/2020/12/20/id_988970/988970_720.jpg)
