TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken membahas perlunya reformasi Otoritas Palestina (PA) dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Mahmoud Abbas pada Senin waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters Selasa 1 Februari 2022, Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa Blinken berbicara dengan Mahmoud Abbas dan menyampaikan pandangan bahwa Otoritas Palestina perlu melakukan reformasi.
Pembicaraan itu, menurut Deplu, merupakan salah satu upaya berikutnya untuk memperkuat hubungan bilateral.
Saat memberikan keterangan kepada wartawan pada Senin, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan, “Keduanya juga membahas kebutuhan untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Palestina dengan cara yang nyata.”
Presiden AS Joe Biden berusaha memperbaiki hubungan kedua negara yang memburuk ketika pendahulunya, Donald Trump, memangkas bantuan bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza.
Kondisi semakin memanas saat Trump menutup konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem.
Pemerintahan Biden telah memulihkan bantuan dan berjanji untuk membuka kembali konsulat di Yerusalem, walaupun Israel keberatan.
Sementara itu, Biden juga mendesak Abbas untuk mengubah beberapa kebijakan, termasuk pembayaran yang dilakukan otoritas pemerintahannya sendiri kepada orang-orang Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Dalam pernyataan tentang pembicaraan telepon dengan Blinken, kantor Abbas tidak menyebutkan diskusi tentang reformasi PA.
PA menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di wilayah Tepi Barat, yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
Abbas mengatakan kepada Blinken bahwa Israel harus "menghentikan perlakuan keji terhadap tahanan dan .pemotongan pajak."
Israel pada 2018 mulai mengurangi angka tunjangan bagi tahanan asal Palestina dari pajak yang dikumpulkannya atas nama PA, dan ditransfer ke sana setiap bulan.
Israel dan AS mengatakan bahwa tunjangan, yang dibagikan setiap bulan kepada para tahanan, kerabat mereka, dan keluarga kalangan warga Palestina yang terbunuh karena diduga melakukan serangan, justru mendorong kekerasan lebih lanjut.
Palestina, sementara itu, memperlakukan tunjangan tersebut sebagai bentuk kesejahteraan bagi narapidana dan keluarga yang mereka anggap sebagai pahlawan nasional.
Baca juga: Palestina - Israel Dihajar Ratusan Serangan Udara, 40 Warga Tewas
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.