TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara di Eropa melonggarkan pembatasan di tengah tingginya kasus virus Covid-19 akibat Omicron. Dilansir dari Euronews, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Senin bahwa Eropa memasuki fase baru virus.
Direktur regional WHO Dr Hans Kluge mengatakan varian Omicron mendominasi sepertiga dari kasus di seluruh benua. Tetapi Kruge menambahkan bahwa kawasan itu bergerak menuju akhir pandemi. Pada Maret diperkirakan 60 persen orang Eropa yang terinfeksi Covid.
Beberapa negara telah mengambil langkah-langkah ekstrim seperti mencabut pembatasan anti Corona. Berikut negara-negara yang telah melonggarkan pembatasan:
1. Inggris
Mulai 11 Februari, turis yang sudah divaksinasi lengkap tak perlu lagi menjalani tes Covid-19 di Inggris. Selain itu mulai 27 Januari 2022, Inggris tak lagi mewajibkan penduduknya menggunakan masker termasuk di tempat umum dan sekolah.
Namun pemerintah menyarankan agar masker dikenakan di tempat ramai dan dalam ruangan yang ramai. "Anda juga tak perlu lagi menunjukkan NHS COVID Pass di tempat umum," kata Kedutaan Inggris.
Sejak pekan lalu, masyarakat telah diminta bekerja lagi di kantor. Panduan bekerja dari rumah telah berakhir. Penggunaan masker di tempat umum dan NHS Covid Pass sudah tak berlaku lagi hari ini. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pekan lalu mengumumkan berakhirnya pembatasan COVID-19, termasuk mandat masker, bekerja dari rumah dan paspor vaksin.
2. Finlandia
Finlandia akan melonggarkan pembatasan mulai Februari meski situasi pandemi sulit. "Beban rumah sakit masih tinggi, tetapi ada perubahan yang lebih baik dalam perawatan intensif," kata Menteri Kesehatan Finlandia Hanna Sarkkinen di Twitter.
Pembatasan akan dilonggarkan pada restoran, yang akan tetap buka hingga pukul 21:00. Kapasitas restoran tetap dibatasi hingga 75 persen. Di sisi lain bar harus tutup pukul 6 sore, penyajian alkohol dihentikan satu jam sebelum tutup.
3. Belanda
Pemerintah Belanda telah mengumumkan bahwa bar, restoran, museum, teater, dan tempat budaya lainnya akan diizinkan untuk dibuka kembali dengan syarat tertentu. Selama pembatasan, sejumlah tempat telah ditutup termasuk sekolah selama lebih dari sebulan, di tengah ketatnya aturan karantina.
Perdana Menteri Mark Rutte pada Selasa malam mengumumkan pelonggaran meskipun tingkat infeksi virus corona baru mencapai rekor.