TEMPO Interaktif, Washington DC:
Dalam sebuah surat terbuka kepada dua putrinya, Obama bercerita mengapa dia berjuang mencapai kursi kepresidenan. Bagi Obama, jabatan itu hanyalah sarana untuk membahagiakan Malia (10) dan Sasha (7) serta seluruh anak-anak di Amerika.
Dengan susunan kata-kata yang menyentuh, Obama menulis: "Saat masih muda, ayah memikirkan hidup hanya untuk diri sendiri -- bagaimana menjalani dunia ayah, menjadi sukses, dan mendapatkan semua yang ayah inginkan. Lalu, kalian berdua datang," tulisnya.
"Ayah sadar bahwa hidup ayah tak akan ada artinya jika ayah tak mampu memastikan bahwa kalian berdua akan mendapatkan semua kesempatan dan kebahagiaan. Pada akhirnya, anak-anakku, inilah tujuan ayahmu menjadi presiden: Kalian berdua, dan seluruh anak di Amerika."
Obama punya banyak rencana dan keinginan untuk membahagiakan anak-anak Amerika. Dia ingin mereka semua mendapatkan sekolah yang mampu memberi inspirasi dan gairah, kesempatan yang sama untuk masuk universitas, tak peduli apakah mereka kaya atau miskin, dan kelak mendapatkan pekerjaan bergaji bagus dengan fasilitas pensiun dan tunjangan kesehatan "yang akan membuat mereka melangkah keluar kantornya dengan gagah saat mulai pensiun".
Ayah berusia 47 tahun ini menyebut bahwa dia ingin memacu sampai sebatas maksimal mungkin semua upaya untuk mengembangkan teknologi baru yang bisa meningkatkan kualitas kehidupan dan melindungi lingkungan. Ada pun soal perang, Obama menulis: "Anak-anak Amerika saya kirim untuk berperang hanya bila ada alasan yang sangat kuat di baliknya."
Selasa depan, Obama akan dilantik sebagai presiden Amerika. Mulai hari itu, dia dan keluarganya akan menetap di Gedung Putih sampai tidak lagi menjabat presiden.
DP/AP