TEMPO.CO, Jakarta - Varian omicron telah mendominasi kasus Covid-19 di Denmark. Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke mengatakan omicron (BA.2) lebih menular ketimbang Covid-19 pada umumnya (BA.1), namun omicron tidak menimbulkan komplikasi lainnya pada pasien.
“Belum ada bukti bahwa varian BA.2 menyebabkan lebih banyak penyakit (komplikasi). Namun ini jelas lebih mudah menular,” kata Heunicke.
Seorang Sinterklas manyapa anak-anak dari dalam "gelembung Sinterklas" saat membuka musim Natal di Kebun Binatang Aalborg, di tengah wabah penyakit virus corona atau COVID-19 di Aalborg, Denmark 13 November 2020. Ritzau Scanpix/Henning Bagger via REUTERS
Ada 98 persen kasus Covid-19 varian BA.1 secara global. Namun di Denmark, pada pekan kedua Januari 2022, kasus positif Covid-19 varian omicron sudah mendominiasi, menggeser kasus BA.1.
Sebelumnya badan kesehatan Inggris menetapkan varian BA.2 sedang diselidiki. Sedangkan otoritas penyakit menular Denmark Statens Serum Institut (SSI) mengatakan pada Rabu, 26 Januari 2022 bahwa perhitungan awal memperlihatkan omicron (BA.2) bisa 1,5 kali lebih mudah menular ketimbang varian umumnya Covid-19 (BA.1).
Akan tetapi analisis awal oleh SSI juga menemukan BA.2 dan BA.1 sama-sama bisa membuat mereka yang tertular, dirawat di rumah sakit.
“Ada sejumlah indikasi bahwa ini lebih mudah menular (omicron), khususnya pada mereka yang belum suntik vaksin virus corona. Namun ini juga bisa menulari orang yang sudah imunisasi vaksin booster Covid-19,” kata Direktur SSI, Tyra Grove Krause.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pakar Covid-19 Israel: Gelombang Omicron Bisa Menandai Akhir Pandemi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.