TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak di bawah usia 12 tahun mendominasi pasien rawat inap di Singapura akibat varian Omicron Covid-19. "Jumlah keseluruhan anak-anak di bawah usia 12 tahun yang terinfeksi Covid-19 lebih tinggi dibandingkan jumlah keseluruhan kasus aktif," kata Direktur Layanan Medis Kementerian Kesehatan Singapura, Kenneth Mak pekan lalu.
Menurut Mak, anak-anak lebih sensitif terhadap peradangan di saluran udara bagian atas. Omicron disebutkan mempengaruhi saluran udara bagian atas pada orang yang terinfeksi.
"Anak-anak sangat sensitif terhadap peradangan di saluran udara bagian atas dan ini dapat menyebabkan mengi dan kegelisahan,” katanya. "Jadi lebih banyak anak dengan infeksi Omicron dirawat. Untungnya mereka tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit atau perawatan di ICU yang lama."
Selain pasien Corona, anak-anak dengan penyakit pernapasan juga memerlukan perawat di rumah sakit. Pasien anak-anak ini memerlukan isolasi dan pengujian tambahan di awal untuk menentukan apakah mereka juga terinfeksi Covid-19.
Jumlah kasus Covid-19 di Singapura terus naik. Hingga kemarin sebanyak 3.496 kasus baru COVID-19 dilaporkan, yang terdiri dari 3.057 kasus lokal dan 439 kasus impor.
Data infeksi corona itu termasuk jumlah kasus Protokol 2. Kementerian Kesehatan pada Jumat lalu mengubah struktur pelaporan hariannya pada hari. Protokol 2 kasus adalah individu yang sehat namun dinyatakan positif, atau telah dinilai oleh dokter memiliki kondisi ringan.
Berdasarkan data statik, terdapat satu kematian. Total kematian akibat komplikasi virus corona di Singapura menjadi 848 orang. Tingkat pertumbuhan infeksi mingguan adalah 2,75, naik dari 2,64 pada hari Sabtu. Angka di atas 1 berarti jumlah kasus mingguan baru meningkat.
Baca: Vaksin Booster Kedua, Daya Tahan Lansia di Israel Tambah 3 Kali Lipat
CHANNEL NEWS ASIA