TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Jumat, 21 Januari 2022, masih membahas pernyataan mantan PM Malaysia Najib Rajak tentang MIT yang akan membuka kampus di Indonesia.
Berita penting lain adalah tentang pesawat AS putar balik karena seorang penumpang menolak memakai masker, dan vaksin Sputnik yang diklaim lebih manjur dari Pfizer dalam menghadapi Omicron.
1. MIT Bantah Eks PM Malaysia, Tak Buka Kampus di Indonesia
Bekas Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengungkapkan kekecewaannya karena dua sekolah bergengsi akan membuka kampus di Indonesia. Kedua kampus tersebut adalah Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat dan Universitas Tsinghua Cina.
Melalui akun Facebooknya, Najib mengungkapkan kekecewaannya itu. "Saya cukup kecewa dengan pengumuman bahwa Massachusetts Institute of Technology (peringkat pertama di dunia) dari Amerika Serikat dan Universitas Tsinghua (peringkat ke-17) telah memilih Indonesia dan bukan Malaysia untuk mendirikan kampus universitas bersama," ujarnya di Facebook seperti dikutip Free Malaysia Today, 19 Januari 2022.
Dikutip dari Malaysia Now, berita yang dibagikan oleh Najib Razak itu adalah tidak benar. Kedua universitas tersebut menyangkal akan membuka kampus di Indonesia.
Berita selengkapnya bisa Anda baca di sini
2. Pesawat AS Putar Balik karena Seorang Penumpang Tolak Pakai Masker
Maskapai penerbangan American Airlines dengan tujuan London dari Miami, Amerika Serikat, berbalik di tengah perjalanan pada Kamis, 20 Januari 2022. Sebabnya seorang penumpang menolak memakai masker untuk menangkal COVID-19.
"Penerbangan American Airlines 38 dengan layanan dari Miami ke London kembali ke MIA karena pelanggan yang mengganggu menolak mematuhi persyaratan masker federal," kata maskapai itu.
Polisi menunggu saat pesawat Boeing 777 yang membawa 129 penumpang dan 14 kru itu mendarat kembali di Miami. Ketika pesawat mendarat, polisi mengawal penumpang itu turun dari pesawat tanpa insiden, menurut seorang pejabat polisi kepada CNN.
Berita selengkapnya bisa Anda baca di sini
3. Vaksin Sputnik V Rusia Diklaim Lebih Manjur dari Pfizer Lawan Omicron
Vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik V diklaim mampu menghadapi varian Omicron dibandingkan vaksin Pfizer. Dalam sebuah studi laboratorium pendahuluan menunjukkan bahwa tingkat antibodi penetral Omicron dari orang-orang yang divaksinasi dengan vaksin Sputnik V tidak menurun dibandingkan mereka yang mendapat suntikan Pfizer.
Studi gabungan Rusia-Italia itu didanai oleh Dana Investasi Langsung Rusia. Lembaga ini memasarkan Sputnik V di luar negeri. Studi tersebut membandingkan serum darah orang yang telah menerima vaksin yang berbeda. Studi pendahuluan dilakukan oleh para ilmuwan dari Institut Spallanzani di Italia dan Institut Gamaleya di Moskow, pengembang vaksin Sputnik V.
Para peneliti mengatakan sampel yang diambil tiga sampai enam bulan setelah dosis kedua vaksin menunjukkan bahwa tingkat antibodi pada penerima dua dosis Sputnik V lebih resisten terhadap Omicron daripada mereka yang divaksinasi dengan Pfizer.
Penelitian itu dilakukan terhadap 51 orang yang divaksinasi dengan Sputnik V dan 17 orang yang mendapat dua suntikan vaksin Pfizer. "Hari ini kebutuhan vaksinasi booster ketiga sudah jelas," menurut studi pendahuluan yang diterbitkan pada 1 Januari 2022.
Berita selengkapnya bisa Anda baca di sini