TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia kemarin dimulai dari Presiden Turki Tayyip Erdogan yang menepis kekhawatiran bahwa Rusia akan menginvasi Ukraina. Ia mengatakan hal itu tidak realistis.
Berita kedua adalah Cina yang menjemput paksa warganya yang tinggal di luar negeri. Terakhir yaitu biksu India yang menyerukan pembunuhan massal terhadap umat Muslim. Berikut berita selengkapnya:
1. Presiden Erdogan: Kekhawatiran Rusia Invasi ke Ukraina Tak Realistis
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan kekhawatiran Rusia melakukan invasi ke Ukraina tidak realistis dan bahwa ia perlu membahas krisis itu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Barat menyuarakan kekhawatiran akan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina karena puluhan ribu tentara Rusia telah berkumpul di dekat perbatasan. Rusia membantah tudingan tersebut.
"Saya tidak melihat invasi Rusia ke Ukraina sebagai pendekatan yang realistis karena Ukraina bukan negara biasa. Ukraina adalah negara yang kuat," kata Erdogan kepada wartawan dalam perjalanan ke Albania pada Senin, 17 Januari 2022, seperti dikutip NTV.
"Jika Rusia mengambil langkah itu, ia perlu mempertimbangkan situasi di seluruh dunia dan dunianya sendiri," katanya, dan menambahkan bahwa kawasan itu tidak dapat menerima perang lagi dan bahwa langkah seperti itu "tidak benar".
"Tentu saja, kita perlu meletakkan masalah ini di atas meja dengan Tuan Putin dan mendiskusikannya."
Turki, yang juga anggota NATO, memiliki hubungan baik dengan Kyiv dan Moskow, tetapi menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya, serta aneksasi semenanjung Krimea pada tahun 2014.
Sementara menjalin kerja sama dengan Rusia di bidang pertahanan dan energi, Ankara juga telah menjual pesawat tak berawak canggih ke Ukraina, membuat marah Moskow.
Pada bulan November, Erdogan mengatakan Turki siap menjadi mediator dalam krisis, yang disambut baik oleh Kyiv tetapi ditolak Moskow. Ankara juga mengatakan sanksi terhadap Rusia tidak akan menjadi solusi untuk masalah ini.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai
6 jam lalu
Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?
7 jam lalu
Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei
12 jam lalu
Top 3 Dunia dibuka dengan kabar kemungkinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditangkap oleh ICC.
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha
20 jam lalu
Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
20 jam lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi
22 jam lalu
Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
23 jam lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal
23 jam lalu
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa
1 hari lalu
Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.
Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T
1 hari lalu
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyisakan pekerjaan rumah bagi PT Kereta Api Indonesia berupa utang Rp6,9 triliun ke Bank Pembangunan Cina (CDB)