TEMPO.CO, Jakarta -Empat narapidana di penjara di Negara Bagian Arkansas, Amerika Serikat menuntut dokter penjara karena memberi obat cacing kuda (Invermectin) sebagai terapi untuk menangani COVID-19.
Seperti dilansir NPR, Rabu 19 Januari 2022, mereka menuding pemberian Ivermectin dalam dosis luar biasa tinggi dilakukan tanpa persetujuan mereka.
Berdasarkan pengaduan yang diajukan oleh American Civil Liberties Union (ACLU), para tahanan awalnya diberitahu bahwa obat-obatan untuk terapi saat mereka terinfeksi COVID-19 terdiri atas vitamin, antibiotik, dan steroid.
Mereka baru mengetahui komposisi sebenarnya dari pada Juli 2021. Para narapidana menuding bahwa staf Pusat Penahanan Wilayah Washington secara sadar dan sengaja mengabaikan peringatan Badan Pengawas Obat Dan Makanan AS (FDA) terkait Invermectin.
Sebelumnya, FDA telah menegaskan bahwa Invermectin tidak boleh digunakan untuk terapi COVID-19.
Keempat narapidana itu kemudian menuntut Sheriff Wilayah Washington Tim Helder, Pusat Penahanan Wilayah Washington, Dr. Robert Karas dan praktik medisnya, serta perawatan kesehatan Karas.
"Tidak seorang pun - termasuk individu yang dipenjara - harus ditipu dan menjadi subjek eksperimen medis," kata Gary Sullivan, direktur hukum American Civil Liberties Union of Arkansas, yang mengajukan gugatan. "Sheriff Helder memiliki tanggung jawab untuk menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perawatan yang aman dan layak bagi individu yang dipenjara."
Parav narapidana mengatakan mereka menderita efek samping konsisten dengan penggunaan Ivermectin yang berlebihan, seperti masalah penglihatan, diare, tinja berdarah, dan sakit perut.
Pada September lalu, Karas mengkonfirmasi telah merawat 254 narapidana karena COVID-19 dengan Ivermectin. Namun, ia membantah menipu mereka. Dia mengklaim petugas medis pada awalnya tidak diharuskan untuk mendiskusikan obat-obatan dengan narapidana, tetapi "formulir persetujuan " diperkenalkan kemudian.
Baca juga: Warga Mississippi Keracunan Ivermectin untuk Obati Corona
SUMBER: NPR
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.