TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Senin, 17 Januari 2022, menyebut kekurangan pasokan alat tes virus corona (antigen), bukan hal yang mengejutkan. Sebab otoritas di Australia saat ini sedang bergulat menekan wabah omicron, yang telah memicu lonjakan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan tes virus corona.
Australia saat ini sedang menghadapi kekurangan alat tes antigen, yang bisa digunakan masyarakat di rumah setelah pemerintah mengizinkan warga yang close contact melakukan tes virus corona sendiri. Pasalnya fasilitas tes virus corona yang didanai Pemerintah Australia kewalahan sehingga banyak hasil tes yang tertunda dalam beberapa hari terakhir.
“Pasokan alat tes antigen banyak mengalami kekurangan di hampir seluruh negara di dunia. Ini bukan sesuatu yang mengejutkan bagi Australia untuk melaluinya. Ini bagian dari berurusan dengan omicron. Omicron telah mengganggu semuanya,” kata Morrison.
Petugas kesehatan menunggu kendaraan berikutnya di klinik pengujian penyakit virus corona (COVID-19) saat varian virus corona Omicron terus menyebar di Sydney, Australia, 30 Desember 2021. REUTERS/Nikki Short
Regulator di Australia pada Senin, 17 Januari 2022, mulai waswas melihat sejumlah laporan naiknya harga alat tes virus corona menyusul adanya tindakan penimbunan. Regulator Australia menyebut harga alat tes virus corona sudah mulai di luar kewajaran.
Australia awalnya sukses mengatasi wabah virus corona saat virus mematikan itu mulai menyebar. Namun dalam dua pekan terakhir, dilaporkan ada 1,3 juta kasus positif Covid-19 di Australia sehingga membuat rumah sakit dan klinik tes virus corona, kewalahan.
Sumber; Reuters
Baca juga: Luhut Buka Peluang PCR Dipakai Lagi Saat Natal dan Tahun Baru
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.