TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Boris Johnson akan mencabut undang-undang darurat virus corona karena kasus Covid-19 di Inggris terus menurun. Panduan resmi tetap ada tetapi tidak akan ada denda atau hukuman jika diabaikan.
Rencana tersebut akan diwujudkan beberapa minggu mendatang dan diumumkan pada awal musim semi, demikian dilaporkan The Telegraph, Minggu, 16 Januari 2022.
Jumlah kasus harian Covid-19 di sana sekarang 80 ribuan, turun dari 190 ribuan di awal Januari 2022.
Pekan lalu, Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan isolasi mandiri Covid-19 di Inggris akan dipotong menjadi lima hari dari tujuh hari jika seseorang dinyatakan negatif dua kali.
Johnson juga akan mencabut pembatasan Rencana B COVID-19, yang diperkenalkan bulan lalu untuk memperlambat penyebaran varian Omicron, menurut laporan Telegraph sebelumnya.
Paspor Covid dan panduan bekerja dari rumah secara luas diperkirakan akan dicabut mulai 26 Januari untuk Inggris, kata laporan itu, menambahkan bahwa beberapa aturan tentang masker mungkin tetap ada.
Pada hari Jumat, 14 Januari 2022, pemerintah menerbitkan risalah dari pertemuan 7 Januari dari Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat yang mengatakan bahwa epidemi tersebut berpotensi untuk terus tumbuh secara nasional.
Kelompok itu juga memperingatkan bahwa jika ada pembalikan intervensi saat ini seperti Rencana B di Inggris, sebelum puncak infeksi berlalu, dapat menyebabkan peningkatan dampak keseluruhan gelombang pada rawat inap.
Rencana B, yang diperkenalkan bulan lalu untuk memperlambat penyebaran varian Omicron, termasuk memerintahkan warga bekerja dari rumah, memakai masker di tempat umum dan menggunakan kartu pas Covid untuk memasuki beberapa tempat.
Johnson mengatakan pekan lalu bahwa Inggris dapat menahan lonjakan infeksi Covid-19 tanpa mematikan ekonomi, menolak memberlakukan tindakan penguncian yang ketat.
REUTERS