Sebelum siaran langsung berakhir, pria itu terdengar mengoceh dan berbicara tentang agama dan saudara perempuannya, lapor Fort Worth Star-Telegram. Pria itu terdengar berulang kali mengatakan dia tidak ingin melihat siapa pun terluka dan dia yakin dia akan mati, kata surat kabar itu.
Presiden Joe Biden diberitahu tentang krisis tersebut, dan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan di Twitter bahwa dia berdoa untuk keselamatan para sandera.
Barry Klompus, anggota jemaat sejak dibuka pada tahun 1999, mengatakan bahwa dia mendengarkan siaran langsung.
"Mendengar dan menonton itu mengerikan," kata Klompus dalam sebuah wawancara telepon.
Seorang pejabat AS yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut mengatakan kepada ABC News bahwa penyandera mengaku sebagai saudara dari ahli saraf Pakistan Aafia Siddiqui, yang menjalani hukuman penjara 86 tahun di AS atas dakwaan tahun 2010 karena menembak tentara dan agen FBI, Penyandera minta Siddiqui dibebaskan.
Siddiqui ditahan di penjara federal di daerah Fort Worth. Seorang pengacara yang mewakili Siddiqui, Marwa Elbially, mengatakan kepada CNN dalam sebuah pernyataan bahwa pria itu bukan saudara Siddiqui.
Dia minta pria itu membebaskan para sandera, dengan mengatakan bahwa keluarga Siddiqui mengutuk tindakannya yang "keji".
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), sebuah kelompok advokasi Muslim AS, mengutuk tindakan pria itu.
"Serangan antisemitisme terbaru terhadap orang Yahudi Amerika Serikat yang beribadah di sinagog adalah tindakan kejahatan murni," kata CAIR dalam sebuah pernyataan.
REUTERS