TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Jumat, 14 Januari 2022 meminta maaf kepada Ratu Elizabeth II setelah beredar bahwa stafnya berpesta hingga larut malam di rumah dinas Johnson di Downing Street pada malam pemakaman Pangeran Philip. Pesta itu dilakukan saat Inggris memberlakukan larangan acara kumpul-kumpul di area indoor.
Johnson saat ini menghadapi krisis paling parah selama kepemimpinannya setelah acara kumpul-kumpul selama lockdown, yang dilakukan Johnson terungkap ke publik. Padahal selama lockdown ada beberapa warga Inggris yang bahkan tak bisa mengucapkan salam perpisahan pada sanak-saudara mereka yang sekarat.
“Sangat disesalkan kejadian ini terjadi pada saat hari berkabung nasional dan terjadi di No.10 (Downing Street / rumah dinas Johnson). Perdana Menteri telah meminta maaf kepada Istana,” kata Juru bicara Johnson.
Kate Middleton dan Pangeran William terlihat berdiri di belakang peti jenazah Pangeran Philip saat pelayanan pemakamannya, Sabtu 17 April 2021. Instagram.com/@kensingtonroyal
Jajak pendapat yang dilakukan Asan memperlihatkan Partai Buruh, yang merupakan oposisi di Inggris ungguhl 10 poin dibanding Partai Konsevatif, yakni partai yang menggolkan Johnson ke kursi Perdana Menteri. Sebuah laporan menyebut Johnson telah meminta stafnya untuk rehat melepaskan ketegangan dengan minum wine.
Setelah membangun karir politik dengan melanggar norma-norma, Perdana Menteri Johnson saat ini berada dalam tekanan dari sejumlah anggota parlemen agar mengundurkan diri. Kubu oposisi menyebut Johnson tidak layak untuk memerintah dan telah menyesatkan parlemen dengan melanggar aturan Covid-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: Boris Johnson Minta Maaf, Ngaku Hadiri Pesta Saat Inggris Lockdown
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.