TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah negara mengumumkan tidak akan mengirimkan perwakilan diplomatik ke Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Namun, apakah alasan mereka sama?
Belanda dan Denmark menjadi dua negara terakhir yang mengumumkan langkah tersebut. Belanda memastikan langkah itu disebabkan oleh pembatasan Covid-19, bukan mengikuti jejak Amerika Serikat yang memang memboikot secara diplomatik ajang olahraga itu.
"Dengan kondisi Covid-19 yang memburuk, itu akan mempersulit pertemuan di Cina dan program substantif bilateral dengan negara tuan rumah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Belanda Frits Kemperman.
Kemperman mencontohkan keputusan Belanda tidak mengirimkan delegasi resmi ke pertandingan musim panas Tokyo 2021 karena Covid-19.
Sedangkan Denmark mengikuti langkah sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris untuk memboikot secara diplomatik ajang Olimpiade di Cina. Boikot dilakukan atas dasar pelangggaran hak asasi manusia yang dilakukan Beijing terhadap minoritas Uighur di Xinjiang.
Hal tersebut dikonfirmasi Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod pada Jumat lalu."Bukan rahasia lagi bahwa kami dari pihak Denmark sangat prihatin dengan situasi hak asasi manusia di Cina," ujar Jeppe Kofod.
Amerika Serikat sebelumnya memulai langkah boikot dengan mengumumkan tak akan menghadiri ajang tersebut. Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaski, mengatakan langkah itu ditempuh karena pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Cina. Meski memboikot secara diplomatik, AS akan tetap mengirim atlet di ajang tersebut.
Baca juga: Amerika Serikat Akan Boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Kenapa?
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.