TEMPO.CO , Jakarta - Seorang penumpang taksi online Uber, Andrew Peters kaget ketika menerima jumlah tagihan yang harus dibayar. Ia terjebak macet selama 9 jam sehingga taksi Ubernya meroket menjadi US$ 600 atau sekitar Rp 9 juta.
Dikutip dari The Hill , Andrew Peters tiba di Bandara Internasional Dulles dari San Fransisco . Dia hendak pulang ke rumahnya di Richmond ketika mengalami kemacetan di I-95 saat menumpangi taksi Uber.
Peters mengatakan kepada outlet berita WTOP bahwa pengalamannya sangat menakutkan. Selama 9 jam macet total, tak punya air maupun makanan di perjalanan.
Ia termasuk dari ratusan orang terjebak kemacetan. Ratusan kendaraan terdampar di sekitar 40 mil bentangan antar negara bagian pada Senin pagi hingga Selasa sore pekan lalu akibat badai musim dingin. Penumpang mobil lainnya yang juga terkena macet adalah Senator Tim Kaine yang terjebak di jalan raya selama hampir 27 jam.
Ketika Peters sampai di rumah, dia dikenakan biaya US$ 200 untuk perjalanan dan kemudian ditagih lagi US$ 400. Sehingga dia harus membayar biaya keseluruhan US$ 600.
Dalam pernyataannya, Uber mengatakan Telah mengembalikan Uang Peters Seluruhnya. “Kami telah mengembalikan uang Tuan Peters setelah cobaan yang mengerikan ini. Kami sangat senang dia dan sopir Uber sampai di rumah dengan selamat,” kata pernyataan itu. Uber juga menyatakan gaji pengemudi taksi online tidak akan dipotong meski mereka mengembalikan uang Peters
Uber membebankan biaya berdasarkan waktu dan jarak perjalanan. Bila terjadi kemacetan lalu lintas, maka biaya yang dikeluarkan juga lebih tinggi.
Badai musim dingin menyebabkan kemacetan lalu lintas amat panjang. Gubernur Virginia Ralph Northam menyebutnya sebagai peristiwa yang tidak biasa. Baca: Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Terduga Pelaku Pemerkosaan
THE HILL