Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tikus Magawa, Pahlawan Pengendus Ranjau Itu Telah Tiada

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Magawa, tikus pendeteksi ranjau yang baru saja pensiun, duduk di bahu mantan pawangnya So Malen di Pusat Pengunjung APOPO di Siem Reap, Kamboja, 10 Juni 2021. REUTERS/Cindy Liu
Magawa, tikus pendeteksi ranjau yang baru saja pensiun, duduk di bahu mantan pawangnya So Malen di Pusat Pengunjung APOPO di Siem Reap, Kamboja, 10 Juni 2021. REUTERS/Cindy Liu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tikus pengendus ranjau darat Kamboja, Magawa, yang menemukan lebih dari 100 ranjau dan bahan peledak selama lima tahun karirnya, telah mati pada usia 8 tahun, meninggalkan warisan abadi dari kehidupan yang diselamatkan di negara Asia Tenggara itu.

Magawa, yang mati akhir pekan lalu, adalah "HeroRAT" paling sukses badan amal internasional APOPO, yang menggunakan tikus berkantung raksasa Afrika untuk mendeteksi ranjau darat dan juga TBC.

"Magawa dalam keadaan sehat dan menghabiskan sebagian besar minggu lalu bermain dengan antusiasme yang biasa, tetapi menjelang akhir pekan dia mulai melambat, lebih banyak tidur siang dan menunjukkan minat yang berkurang pada makanan di hari-hari terakhirnya," kata organisasi nirlaba itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Rabu, 12 Januari 2022.

Terluka oleh perang saudara selama beberapa dekade, Kamboja adalah salah satu negara dengan ranjau darat paling banyak di dunia, lebih dari 1.000 km persegi (386 mil persegi) tanah masih terkontaminasi.

Negeri ini memiliki jumlah orang yang diamputasi per kapita tertinggi, dengan lebih dari 40.000 orang kehilangan anggota badan karena bahan peledak.

Menggambarkan risiko ekstrem itu, tiga warga Kamboja yang bekerja untuk membersihkan ranjau tewas pada hari Senin di provinsi Preah Vihear, yang berbatasan dengan Thailand.

Tiga anggota kelompok Ranjau Swadaya Kamboja tewas oleh ledakan dari ranjau anti-tank, yang juga melukai dua lainnya, kata Heng Ratana, direktur jenderal Pusat Aksi Ranjau Kamboja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

APOPO mengatakan kontribusi Magawa memungkinkan komunitas di Kamboja untuk hidup, bekerja, dan bermain dengan lebih aman.

"Setiap penemuan yang dia buat mengurangi risiko cedera atau kematian bagi masyarakat Kamboja," kata APPO.

Tikus berkantung raksasa Afrika ini bahkan menerima medali emas pada tahun 2020 dari People's Dispensary for Sick Animals Inggris untuk "keberanian menyelamatkan nyawa dan pengabdian pada tugas".

Magawa, yang pensiun pada Juni 2021, lahir di Tanzania dan pindah ke Siem Reap di Kamboja pada 2016 untuk mulai membersihkan ranjau. "Seorang pahlawan dikuburkan," kata APPO.

Baca juga Magawa Tikus Pengendus Ranjau di Kamboja Dipensiunkan Tahun Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

9 hari lalu

Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12, dan kini menjadi tujuan wisata di Kamboja. ANTARA/Wahyu Putro A
Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.


Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

16 hari lalu

Pasukan Satgas TNI UNIFIL berdiri di dekat kendaraan mereka di desa Kfar Kila dekat perbatasan dengan Israel, Lebanon selatan, 8 Oktober 2023. REUTERS/Aziz Taher
Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah


Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

21 hari lalu

Ilustrasi Kasino. AFP
Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja


Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

32 hari lalu

Taylor Swift tampil dalam konser
Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.


Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

32 hari lalu

Bongkar muat beras impor dari Vietnam di dermaga II Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo, Kamis, 14 Maret 2024. Foto: Istimewa
Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional


Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

37 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.


Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

38 hari lalu

Kuil Bayon di Angkor Wat, Kamboja (Pixabay)
Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.


Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

54 hari lalu

PM Kamboja, Hun Sen bereaksi atas pertanyaan jurnalis saat dia berjaalan dengan PM Australia Malcolm Turnbull di sela-sela KTT Asean--Australia, 16 Maret 2018. Reuters
Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

Partai berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat, membuka peluang bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen kembali ke politik


9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

4 Februari 2024

Sejumlah hewan ekstrim yang telah dibakar atau diasapi yang dijual di Pasar Tomohon, Sulawesi Utara, 2 Desember 2015. Pasar yang berjarak 25 km dari pusat Kota Manado tersebut menjajakan kuliner ekstrim seperti daging anjing, kucing, babi, tikus hutan, ular, serta kelelawar, yang jarang ditemui di pasar tradisional pada umumnya. Pasar unik ini juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung.  TEMPO/Iqbal Ichsan
9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

Pasar ekstrem di dunia menawarkan pengalaman berbelanja yang di luar dugaan bagi para pengunjungnya.


Jelang Lawatan PM Hun Manet, 3 Aktivis Kamboja Ditahan di Thailand

4 Februari 2024

Hun Manet, calon perdana menteri Kamboja, mendaftar di Majelis Nasional pada hari pemungutan suara parlemen untuk mengukuhkan perdana menteri berikutnya, di Phnom Penh, Kamboja, 22 Agustus 2023. REUTERS/Cindy Liu
Jelang Lawatan PM Hun Manet, 3 Aktivis Kamboja Ditahan di Thailand

Tiga aktivis Kamboja telah ditahan di Thailand menjelang rencana kunjungan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet