TEMPO.CO, Jakarta - Fadjroel Rachman, Duta Besar RI untuk Kazakhstan, memastikan WNI di Kazakhstan dalam kondisi aman. Pernyataan ini disampaikan setelah unjuk rasa di Alamty berubah menjadi kerusuhan berdarah dan memakan korban jiwa.
Kerusuhan di Almaty, awalnya dipicu oleh protes kenaikan harga BBM. Sekarang kerusuhan itu tercatat yang terburuk dalam sejarah Kazakhstan setelah lebih dari satu dekade.
"Ke-140 WNI di Kazakhstan dan 3 WNI di Tarjikistan dalam keadaan aman," kata Duta Besar Fadjroel.
Duta Besar Fadjroel menjelaskan ke-140 WNI itu, ada yang tinggal di Kota Nursultan dan Almaty serta wilayah lainnya di Kazahstan.
Terkait kondisi saat ini di Kazahstan, Duta Besar Fadjroel mengeluarkan imbauan kepada WNI agar bersikap waspada, menjauhi kerumunan, tidak keluar rumah kecuali hal yang sangat mendesak.
WNI juga diminta mematuhi aturan yang diterbitkan wilayah setempat, menjaga ketertiban dan tidak ikut aksi massa. WNI disarankan saling berkomunikasi dengan sesama WNI lain di Kazakhstan dan KBRI melalui group WNI agar bisa mengetahui hal-hal penting untuk diketahui bersama.
KBRI Nursultan menyediakan hotline untuk bantuan dan informasi di SMS 24 jam +7 771 836 0245.
Sebelumnya pada 4 Januari 2022, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Kemeluly Tokayev telah menerbitkan dekrit keadaan darurat atau state of emergency, yang berlaku mulai 5 Januari sampai 19 Januari 2022 (2 pekan). Selama status darurat ini, maka diberlakukan jam malam mulai pukul 23.00 - 07.00 setiap hari.
Presiden Tokayev telah menerima pengunduran diri Perdana Menteri Kazakhstan Askar Mamin dan kabinetnya. Sebagai gantinya, Tokayev menunjuk Wakil Perdana Menteri kesatu Alikhan Smailov untuk menggantikan posisi lowong tersebut sampai dibentuknya kabinet baru.
Baca juga: Rusia Terjunkan Pasukan untuk Bantu Redakan Kerusuhan di Kazakhstan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.