Cina menyesalkan munculnya kecurigaan yang kuat dari ketiga negara itu.
"Kami menyesalkan dan dengan tegas menentang campur tangan besar-besaran dalam urusan dalam negeri Cina oleh AS, Jepang, dan Australia serta pemalsuan informasi untuk menodai Cina dan merusak solidaritas dan rasa saling percaya negara-negara di kawasan itu," kata juru bicara Kemenlu Cina, Wang Wenbin, dalam konferensi pers di Beijing.
Jepang memiliki hubungan ekonomi yang dekat dengan Cina tetapi semakin khawatir dapat bergerak melawan Taiwan yang demokratis.
Menlu AS Antony Blinken mengatakan aliansi itu "tidak hanya harus memperkuat alat yang kami miliki, tetapi juga mengembangkan yang baru", mengutip penumpukan militer Rusia terhadap Ukraina, tindakan "provokatif" Beijing atas Taiwan dan peluncuran rudal terbaru Korea Utara.
Rusia, Cina, dan Amerika Serikat juga berlomba untuk membangun senjata hipersonik, yang kecepatan dan kemampuan manuver ekstremnya membuat mereka sulit dikenali dan diblokir dengan rudal pencegat.
Saat tetangganya menguji rudal hipersonik, Jepang telah mengerjakan teknologi "railgun" elektromagnetik untuk menargetkan mereka.
Perdana Menteri Fumio Kishida pada Oktober berjanji untuk merevisi strategi keamanan Jepang untuk mempertimbangkan "semua opsi termasuk kepemilikan apa yang disebut kemampuan serangan musuh".
REUTERS