Selain itu, Pan Am juga kian ketat bersaing dengan maskapai yang berekspansi ke pasar luar negeri dari rute domestik yang luas. Tahun 1980, Pan Am memperoleh National Airlines yang berbasis di Miami guna menciptakan sistem domestik dengan cepat.
Namun Pan Am berkesudahan dengan kebangkrutan pada Desember 1991, setelah menjual sebagian besar rute internasionalnya untuk mengumpulkan dana operasional.
Melansir dari www.panam.org Pan American beroperasi pada 88.478 mil dengan rute layanan mencapai total 52 negara, ketika Pearl Harbor. Pada saat itu, Pan Am mempunyai 8.750 karyawan, termasuk di dalamnya divisi baru Afrika dan Air Ferry dengan pesawat berjumlah 162, stasiun radio atau cuaca sebanyak 192, serta 300 bandara.
Pertengahan tahun 1950-an, dengan sudah selesainya ekspansi besar-besaran, Pan Am memusatkan upaya pada layanan superior dan tarif ekonomi, dan untuk layanan kargo menjadi ditingkatkan dan diperluas.
Walaupun Pan Am merupakan pemimpin biaya operasional yang rendah, namun kekurangan dalam anggaran belanja (defisit) tumbuh. Ini terjadi tahun 1970-an, ketika itu terjadi kenaikan besar dalam harga bahan bakar di seluruh dunia, dan penurunan perjalanan.
Diikuti pula oleh deregulasi dan peningkatan persaingan yang besar. Kemudian dengan kematian Juan Trippe pada tahun 1981, masa ajaib selesai dan pergantian kepemimpinan manajemen juga tidak bisa mendapatkan kembali keuntungan.
Kemudian dengan pesatnya terorisme dunia yang berpuncak pada tragedi Lockerbie meningkat menjadi pukulan mau terakhir. Lalu seluruh harta telah dijual bahkan banyak dengan harga murah, tapi defisit masih ada.
Sehingga pada tanggal 4 Desember 1991, maskapai penerbangan dengan banyak pengalaman pertama keliling dunia dan pemimpin dunia dalam teknologi dan inovasi ini telah pergi selamanya. Hal ini ditangisi oleh banyak orang di semua dunia karena tidak akan melihatnya Pan Am lagi.
PUSPITA AMANDA SARI
Baca juga : Perempuan Ini Raih Predikat Sebagai Orang Termuda yang Sudah Keliling Dunia