Permintaan Israel terhadap Bush adalah membantu militernya menyerang fasilitas nuklir Iran di Natanz, lokasi satu-satunya pengayaan uranium negara tersebut. Gedung Putih menolak rencana tersebut namun akan meningkatkan program intelijennya dengan Israel dalam mensabotase program nuklir Iran.
Program sabtase Abang Sam terhadap fasilitas nuklir Iran itu dimulai pada 2008. Itu temasuk rencana penetrasi ke rantai pemasok nuklir Iran di luar negeri. Pernyataan ini dilansir Times, setelah melakukan wawancara dengan pejabat ahli dan inspektur nuklir Amerika yang anonim. Program sabotase ini akan diteruskan Presiden terpilih Barack Obama, yang belum menentukan apakah akan meneruskan atau tidak.
Menurut Times, Bush menolak permintaan Israel menyerang Iran karena berpikir tidak efektif dan bisa memantik perang di Timur Tengah. Israel meminta bantuan Amerika menyerang Iran, setelah dikeluarkannya laporan intelijen AS pada 2007 yang menyebutkan Iran telah mengembangkan program nuklirnya selama empat tahun lebih awal.
AP | BAGUS WIJANARKO